PERHATIAN !! Ini bukannya kepedesan, tapi saya sedang sesak nafas karena tugas yang bertubi tubi dan menumpuk hingga sulit bernafas seperti sekarang.
Baiklah, sebelumnya ijinkan saya mengucap salam terlebih dahulu,
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Berjumpa dengan Artis Papan Atas dengan cerita yang sedikit ngawur, semoga anda terhibur dan semoga anda tidak kabur. Huahahhha.....
Seperti yang saya bilang tadi, sekarang saya benar benar mengalami masa masa kritis. Bagaimana tidak, tugas sekolah itu loh yang jumlahnya tidak bisa dihitung dengan akal sehat. Buanyaaaakkkk bangettt nget nget ngetttt. #ALAY -_-
Sampe sampe sulit bernafas seperti sekarang. Ya, benar. Tugas sekarang sedang merajalela. Tugas di kelas XI lebih banyak dari tugas di kelas X dulu. Ditambah lagi saya jurusan IPA. Dan sekarang kurikulumnya baru, yaitu kurikulum 2013. Aaaaaaa..........kepala ini benar benar mau meledak.
Saya sangat tidak setuju dengan kurikulum 2013 ini. Ada tambahan mata pelajaran. Jam belajarnya juga ditambah. Otomatis tugasnya juga semakin buanyaakkkkk. Dan harus rela pulang sore setiap hari. Oh no! -_-
Saya hanya bisa mengelus dada, sambil mengedipkan mata, sambil menganga melawan semua tugas tugas itu. Setiap saya melihat meja belajar yang penuh dengan tumpukan tugas, rasanya terharu sekali. Saya kepengen nangis. Saya ingin berteriak kepada dunia dan minta tolong kepada orang orang yang mendengar teriakan saya, untuk membantu menyelesaikan semua tugas yang tidak berperikemanusiaan itu.
Tiap kali melihat tumpukan tugas, saya mencoba untuk istighfar. Tapi, walaupun saya sudah istighfar beribu ribu kali tetap saja semua tugas itu tidak akan terselesaikan. Satu - satunya cara agar semua tugas itu hilang, yaitu dengan mengerjakannya.
Errrrr, kelihatannya saya terlalu ALAY. Ya, memang. Penyakit ALAY saya meningkat 99,99% akibat banyaknya tugas yang diberikan oleh bapak ibu guru.
Banyak sekali dampak negatif yang saya alami akibat tugas yang amat sangat banyak yang mendalam itu. Contohnya : jadwal syuting saya terganggu (baca saja : MENGKHAYAL), jadwal Meet n Greet dengan fans juga terganggu (baca : MENGKHAYAL lagi), jalan jalan ke luar negeri tertunda, syuting sinetron baru CHSP (Catatan Hati Seorang Pelajar) terhambat, dan masih banyak lagi.
Ada lagi dampak negatif yang saya alami. Yaitu, blog ini jadi terlantar seperti anak tanpa ayah tanpa ibu. Kasihan sekali blog ini. Maafkan saya blog, setelah beribu - ribu detik lamanya saya baru sempat menjenguk kamu. Maaf. Sekali lagi maaf. #tuh kan alay saya kumat.
Sebagai murid yang lemah tak berdaya, saya hanya bisa pasrah dan mengerjakan tugas (yang banyak ) itu sebisa saya. Saya berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan semua tugas itu. Yaitu dengan menyontek. Ya, penyakit menyontek saya dari dulu belum juga hilang. Dan saya tidak tahu sampai kapan penyakit itu akan hilang dari tubuh saya. Huahahha.....
Saya sadar, sebenarnya tugas yang menumpuk itu akibat saya sendiri. Jika saya RAJIN mengerjakan tugas tugas itu pasti satu persatu akan selesai. Dan tidak akan menumpuk seperti ini. Tapi sayangnya, saya bukanlah anak yang RAJIN. Tapi anak yang (bisa dibilang) "pe-MALAS".
Ngomong - ngomong soal RAJIN, dulu waktu kelas X saya pernah baca sampul buku teman saya yang bertuliskan : "Orang yang rajin pasti akan sukses". Saya penasaran, apakah itu benar ?
Karena saya bukanlah orang yang rajin. Berarti kalau tidak rajin, saya tidak akan sukses. Apa itu benar ? Saya tidak percaya, karena saya mengira kalau orang sukses itu tergantung nasibnya, bukan karena dia RAJIN. Dan saya juga mengira, orang sukses itu orang yang beruntung atau istilahnya "bejo".
Dalam hati saya bertanya - tanya. Akhirnya saya tanya kepada teman dengan pertanyaan "apakah kalimat ini benar?". Dan dia menjawab "YA"
Saya coba tanya lagi kepada teman yang lain dengan pertanyaan yang sama. Tapi jawabannya juga sama. Satu persatu saya tanyai. Dan mereka menjawab dengan jawaban yang sama pula. "YA"
Okelah, akhirnya saya nyerah untuk bertanya kepada teman - teman. Saya bertanya pada diri sendiri. Saya terus memikirkan kata - kata tadi. Setelah berfikir sekian detik lamanya, akhirnya pertanyaan yang melekat pada otak ini hilang dalam sekejap. Saat itu saya sudah tidak memikirkan kalimat itu.
Sampai akhirnya, saat perjalanan pulang dari rumah si mbah lebaran beberapa waktu lalu, kata kata RAJIN muncul lagi di kepala. Dalam perjalanan kita sekeluarga ngbrol di dalam mobil. Mama saya mengatakan : "Wah, mbak Dewi (nama samaran) itu rajin sekali, tidak seperti mbak Agnes"
Waduh, kata kata itu mak jleb sekali, huahaha. #bercanda :D
Mbak Dewi (nama samaran) itu adalah anak dari kakaknya bapak saya. Memang benar, saya akui dia memang rajin. Beda sekali dengan saya. Dia rajin bantu - bantu pekerjaan rumah ataupun pekerjaan lainnya. Beda dengan saya yang bisanya cuma makan, tidur mulu.
Umurnya pun tidak jauh beda dengan saya. Dia lebih tua dua tahun dari saya. So, dia sudah lulus SMA.
Setelah mama mengatakan seperti itu, saya jadi teringat kata "RAJIN" di sampul buku itu. Akhirnya dalam perjalanan saya berfikir, bertanya tanya dalam hati, mencari kebenaran akan kalimat yang berbunyi "Orang yang Rajin Pasti Akan Sukses" itu.
Setelah sekian detik waktu saya habiskan untuk berfikir, akhirnya ditemukan penyelesaian akan kebenaran kalimat tersebut. Setelah menimbang, mengingat dan memutuskan, saya mengakui bahwa kalimat itu BENAR.
Saya jadi percaya kalau orang yang rajin pasti sukses. Ya, saya percaya. Dulu saya pernah mengatakan kalau dalam diri seseorang harus ada ilmu dan kreatifitas. Tapi ternyata rajin juga dibutuhkan. Itu menurut pendapat saya. Entah pendapat orang lain seperti apa.
Contoh sederhananya kita ambil dari seorang penjahit. Yang dibutuhkan pertama kali adalah ilmu menjahit. Dia harus tahu terlebih dahulu dasar - dasar menjahit itu seperti apa. Setelah dia menguasai ilmunya, yang dibutuhkan selanjutnya adalah kreatifitas. Ya, dia harus bisa mengaplikasikan ilmunya untuk membuat suatu barang. Dia juga harus kreatif untuk mencari inovasi dari waktu ke waktu.
Jika dia ingin menjadi penjahit yang handal, harus jadi orang yang kreatif. Dia harus mencari ide ide yang baru dan unik agar usahanya diminati banyak orang. Dia harus berkembang. Jangan menerima keadaan apa adanya. Harus berusaha belajar hal hal yang baru. Atau selain menjahit, juga belajar pola dan desain. Nah, itulah kreatif.
Yang terakhir yaitu rajin. Setelah menguasi ilmu dan kreatifitas, selanjutnya dia harus rajin atau tekun dalam mengelola usaha tersebut. Dia harus mengelola usaha itu dengan sepenuh hati. Jangan setengah - setengah. Dan jangan mudah bosan dengan usaha tersebut. Jangan gonta ganti usaha. Pokoknya harus mengelola usaha tersebut dengan maksimal dan lakukan dengan ikhlas.
Rajin dan tekun itu sama apa beda? Saya tidak tahu :D
Jadi, rajin itu sangat diperlukan selain ilmu dan kreatifitas. Kita sebagai pelajar juga harus rajin dalam belajar. Kita harus bangun dari ke-MALAS-an menuju ke RAJIN. Tapi apakah saya bisa ? Tidak ada yang tidak mungkin sebenarnya. Jika kita mau dan berusaha kita pasti bisa. #cielahh :D
Namun yang jadi permasalahan adalah penyakit malas saya sudah akut. Dan apakah saya bisa menjadi anak yang rajin ? Memang semua hal tidak bisa dilakukan dengan cepat. Semua butuh proses. Mungkin saya harus memperbaiki diri mulai dari hal yang terkecil dulu.
Jika menjadi anak rajin, pasti kehidupan saya akan berubah 180 derajat. Saya tidak akan pernah menyontek pekerjaan teman, karena saya rajin mengerjakan tugas sendiri. Saya tidak akan pernah mendapat nilai jelek, karena saya rajin belajar. Saya tidak akan pernah telat, karena saya rajin berangkat sekolah pagi. Saya tidak akan punya jerawat, karena saya rajin merawat wajah setiap hari. Kamar tidak akan berantakan, karena saya rajin merapikan setiap hari. Lemari tidak akan seperti kapal pecah, karena saya rajin merapikan setiap waktu.
Itulah beberapa hal yang mungkin terjadi jika saya menjadi anak yang rajin. Masih banyak lagi yang lain. Kehidupan saya benar benar akan berubah jika saya menjadi rajin. Mungkin jika saya rajin, saya akan menjadi murid teladan. Huahahaha
Saya sering mengalami kegagalan dalam mencoba sesuatu, mungkin salah satu faktornya karena saya tidak rajin. Saya merasa cepat bosan. Dan mencoba sesuatu yang baru lagi. Begitu seterusnya. Akhirnya waktu yang sangat panjang ini saya habiskan untuk mencoba hal hal yang baru. Dalam arti tidak tetap.
Kadang saat saya merasa malas, saya teringat orang - orang yang (maaf) mengalami cacat fisik. Walaupun dia cacat dalam fisik, tetapi dia tidak cacat dalam semangat. Dia berusaha dan berusaha sampai akhirnya dia bisa. Banyak juga kalangan dari mereka yang memiliki prestasi yang cemerlang.
Juga saya teringat orang orang yang kurang dalam ekonomi, atau orang orang yang tidak punya ayah atau ibu (yatim piatu). Mereka juga semangat. Mereka bisa bangun dari keterpurukan. Itulah yang patut ditiru.
Sementara kita diciptakan ALLAH dengan sempurna dan juga tercukupi, apakah kita akan menggunakan waktu kita hanya untuk bermalas - malasan ? Itu sangat disayangkan sekali. Harusnya gunakan waktu kita sebaik mungkin. Se-efisien mungkin. Ayolah kita bangkit dari keMALASan.
Sebenarnya sekarang ini saya sedang menasihati diri sendiri. Karena saya juga belum bisa menggunakan waktu sebaik mungkin. Saya masih bermalas - malasan. Saya masih sering menunda - nunda suatu pekerjaan.
Okelah, saya akan mencoba untuk menjadi anak yang rajin. Ya, jika saya bisa. INSYAALLAH.
Mulai dari sekarang saya harus memperbaiki diri. Ayo bangun dari kemalasan dan perbaiki diri.
Kesimpulannya rajin itu dibutuhkan selain ilmu dan kreatifitas. Itu menurut saya.
Baiklah sekian dari saya, jika ada tutur kata yang kurang berkenan mohon dimaaafkan. Karena saya hanyalah manusia yang amat sangat biasa, yang tidak luput dari kesalahan. Huahaha.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
#salamArtisPapanAtas
Kadang saat saya merasa malas, saya teringat orang - orang yang (maaf) mengalami cacat fisik. Walaupun dia cacat dalam fisik, tetapi dia tidak cacat dalam semangat. Dia berusaha dan berusaha sampai akhirnya dia bisa. Banyak juga kalangan dari mereka yang memiliki prestasi yang cemerlang.
Juga saya teringat orang orang yang kurang dalam ekonomi, atau orang orang yang tidak punya ayah atau ibu (yatim piatu). Mereka juga semangat. Mereka bisa bangun dari keterpurukan. Itulah yang patut ditiru.
Sementara kita diciptakan ALLAH dengan sempurna dan juga tercukupi, apakah kita akan menggunakan waktu kita hanya untuk bermalas - malasan ? Itu sangat disayangkan sekali. Harusnya gunakan waktu kita sebaik mungkin. Se-efisien mungkin. Ayolah kita bangkit dari keMALASan.
Sebenarnya sekarang ini saya sedang menasihati diri sendiri. Karena saya juga belum bisa menggunakan waktu sebaik mungkin. Saya masih bermalas - malasan. Saya masih sering menunda - nunda suatu pekerjaan.
Okelah, saya akan mencoba untuk menjadi anak yang rajin. Ya, jika saya bisa. INSYAALLAH.
Mulai dari sekarang saya harus memperbaiki diri. Ayo bangun dari kemalasan dan perbaiki diri.
Kesimpulannya rajin itu dibutuhkan selain ilmu dan kreatifitas. Itu menurut saya.
Baiklah sekian dari saya, jika ada tutur kata yang kurang berkenan mohon dimaaafkan. Karena saya hanyalah manusia yang amat sangat biasa, yang tidak luput dari kesalahan. Huahaha.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
#salamArtisPapanAtas
mendeskripsikan tentang rajin aja sampe segini panjangnya. gimana kalau kata yang lain ya? hahaha.
ReplyDeletekeren.
apa gunanya ide, kalau tidak dilaksanakan. dan kalau sudah dilaksanakan, yah harus konsisten untuk dikerjakan. hehe
oh kepanjangan? kapan kapan akan saya persingkat, haha
Deleteya benar sekali. harus konsisten :D
sama kadang gue juga suka kesel, tapi kita harus semangat dan rajin untuk masa depan yang lebih cerah!! yeah!! :D
ReplyDeleteya, betul itu..
Deleteharus dipaksa biar rajin haha
kamu rajin juga ya. rajin ngeluh melalui tulisan yang puanjaaang :D
ReplyDeletehuahaha thats right :D
DeleteKeren, meski hanya keluhan dan kebingungan tentang kata rajin,bisa jadi tulisan begini hihi
ReplyDeleteHaha
Deletekeluhan karena banyak tugas :D
ya beginilah pelajar :D
kamu alay tp isi blog bagus :D
ReplyDeleteAlay ? Banget haha
DeleteSampai segitunya kurikulum 2013 ya...
ReplyDeleteTetap semangat aja. :)
iya, kurikulum 2013 membunuh siswa secara perlahan hahaha
DeleteTetap Semangat Kakak Agnes, Semangat Awal Dari Rajin , Rajin awal dari kesuksesan.
ReplyDeleteoke sippp :))
Deletekak nanya donk,,saya baru bikin blog dua minggu yg lalu tpi ngk tau cara agar cpet dpet pengunjung gni,,bisa kasi tau cara agar blog cepat terdeteksi mesin google ngk kak??? cpt konfirmasi ya kak jgn lupa kunjungin balik dan jgn lupa join juga ya
ReplyDeletekalau blog baru memang susah dapet pngunjung..apalagi blog peraonal sprti ini :D
DeleteCoba kamu gabung di forum atau komunitas, sering berkunjung dan berkomentar di blog orang lain, sering share artikel yg kamu tulis di sosmed, dftarkan blog ke webmaster tools, dan yg lain cari di google banyak..haha
oke..kunjungan segera ! :D
blog personal mksudnya
Delete