Sahur - sahur ! Habis sahur tidak baik kalau tidur lagi. Lebih baik sekalian nunggu sholat shubuh. Dan melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama, wkwk. Oke, pagi ini saya akan berbagi sesuatu tentang puasa. Tidak ada salahnya saya membagikan sedikit ilmu yang saya dapat dari internet tentang puasa ini. Atau istilahnya copas, wkw. Karena berbagi itu indah. Orang yang berbagi itu tidak akan rugi. Entah itu berbagi dalam bentuk ilmu, materi (fisik), atau lainnya. Menurut saya, orang yang tidak mau berbagi itulah orang yang rugi. Baiklah, kita mulai !
PUASA ?
Secara syariat (fikih), makna puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu
yang dapat membatalkan mulai terbitnya fajar shubuh hingga terbenamnya matahari
yang disertai dengan niat.
TINGKATAN PUASA
Puasa perut, tingkatan paling awal adalah puasa
yang memenuhi syariat, yakni puasa muslim pada umumnya.
Puasa hawa nafsu, tingkatan selanjutnya setelah
puasa perut, puasa sesauai syariat yang diikuti dengan menahan hawa nafsu.
“Apabila engkau berpuasa hendaknya telingamu berpuasa dan juga matamu,
lidahmu dan mulutmu, tanganmu dan setiap anggota tubuhmu atau setiap panca
inderamu” (al Hadits).
Puasa qalbu, tingkatan tertinggi setelah puasa
hawa nafsu, puasa yang diikuti dengan menahan dari segala kecenderungan yang
rendah dan pikiran yang bersifat duniawi, serta memalingkann diri dari segala
sesuatu selain Allah.
Keadaan sadar(kesadaran) atau perilaku/perbuatan secara sadar dan mengingat
Allah (dzikrulllah) inilah kunci dari Taqwa
Sayidina Ali bin Abi Thalib ra mengatakan “Puasa Qalbu adalah menahan diri dari segala
pikiran dan perasaan yang menyebabkan terjatuh pada dosa”.
FAEDAH BERPUASA
Ada beberapa manfaat/faedah yang kita dapat selama berpuasa, diantaranya :
1.
Puasa adalah ketundukan, kepatuhan, dan keta'atan kepada Allah swt.,
maka tiada balasan bagi orang yang mengerjakannya kecuali pahala yang
melimpah-ruah dan baginya hak masuk surga melalui pintu khusus bernama
'Ar-Rayyan'. Orang yang berpuasa juga dijauhkan dari azab pedih serta
dihapuskan seluruh dosa-dosa yang terdahulu. Patuh kepada Allah Swt
berarti meyakini dimudahkan dari segala urusannya karena dengan puasa
secara tidak langsung kita dituntun untuk bertakwa, yaitu mengerjakan
segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Sebagaimana yang terdapat
pada surat Al-Baqarah: 183, yang berbunyi ;"Hai orang-orang yang beriman
diwajibkan bagi kamu untuk berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum
kamu, supaya kamu bertakwa".
2.
Berpuasa juga merupakan sarana untuk melatih diri dalam berbagai
masalah seperti jihad nafsi, melawan gangguan setan, bersabar atas
malapetaka yang menimpa. Bila mencium aroma masakan yang mengundang
nafsu atau melihat air segar yang menggiurkan kita harus menahan diri
sampai waktu berbuka. Kita juga diajarkan untuk memegang teguh amanah
Allah swt, lahir dan batin, karena tiada seorangpun yang sanggup
mengawasi kita kecuali Ilahi Rabbi.
Adapun
puasa melatih menahan dari berbagai gemerlapnya surga duniawi,
mengajarkan sifat sabar dalam menghadapi segalaa sesuatu, mengarahkan
cara berfikir sehat serta menajamkan pikiran (cerdas) karena secara
otomatis mengistirahatkan roda perjalanan anggota tubuh. Lukman
berwasiat kepada anaknya :"Wahai anakku, apabila lambung penuh, otak
akan diam maka seluruh anggota badan akan malas beribadah".
3.
Dengan puasa kita diajarkan untuk hidup teratur, karena menuntun kapan
waktu buat menentukan waktu menghidangkan sahur dan berbuka. Bahwa
berpuasa hanya dirasakan oleh umat Islam dari munculnya warna
kemerah-merahan di ufuk timur hingga lenyapnya di sebelah barat. Seluruh
umat muslim sahur dan berbuka pada waktu yang telah ditentukan karena
agama dan Tuhan yang satu.
4.
Begitupun juga menumbuhkan bagi setiap individu rasa persaudaraan serta
menimbulkan perasaan untuk saling menolong antar sesama. Saling membahu
dalam menghadapi rasa lapar, dahaga dan sakit. Disamping itu
mengistirahatkan lambung agar terlepas dari bahaya penyakit menular
misalnya. Rasulullah Saw bersabda, "Berpuasalah kamu supaya sehat".
Seorang tabib Arab yang terkenal pada zamannya yaitu Harist bin Kaldah
mengatakan bahwa lambung merupakan sumber timbulnya penyakit dan sumber
obat penyembuh".
Tiada
diragukan kita dapati jihad nafsi, menyelamatkan dari segala aroma
keduniaan dalam menahan hawa nafsu. Seperti yang dikatakan Rasulullah
Saw,:
"Wahai
pemuda/i, barang siapa yang telah memenuhi bekal, bersegeralah kawin,
sesungguhnya itu dapat menahan dari penglihatan dan menjaga kemaluan.
Dan barang siapa belum memenuhi maka berpuasalah, sesungguhnya itu
adalah penangkalnya".
Dari
uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa puasa mempunyai
manfaat-manfaat yang tidak bisa kita ukur. Karenanya bersyukurlah
orang-orang yang dapat mengerjakan puasa. Sebagaimana Kamal bin Hammam
berkata, "Puasa adalah rukun Islam yang ketiga setelah syahadat dan
salat, di syariatkan Allah Swt karena keistimewaan dan manfaatnya
seperti: ketenangan jiwa dari menahan hawa nafsu, menolong dan
menimbulkan sifat menyayangi orang miskin, persamaan derajat baik itu
faqir atau kaya.
Nah, itulah sedikit ilmu tentang puasa. Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, banyak banyak lah melakukan kebaikan. Berhubung ini sudah adzan shubuh, siap siap go to masjid.
Baiklah, sekian :)
Dapet pencerahan tentang puasa lebih dari wikipedia :)
ReplyDeletehaha,
Delete