Minggu lagi ! Hari minggu adalah hari olahraga buat saya. Hampir tiap hari minggu saya selalu olahraga. Entah itu bersepeda, badminton, lari muter muter or another. Yah, biar badan saya bisa dibilang sedikit "big", tapi kan sehat, wkwk.
Hari ini agendanya bersepeda dengan bapak saya. Kami memilih jalur ke barat. Seperti film "Journey to the West" , wkwk. Jalan ke barat yaitu daerah kabupaten ngawi. Sebelumnya kami selalu memlih jalan ke timur yaitu daerah caruban dan sekitarnya. Atau masih di kabupaten madiun. Tapi hari ini pengen coba jalan yang beda. Alias keluar kabupaten , haha.
Pagi pagi kami berangkat dengan menganderai sepeda (yaiyalah namanya juga bersepeda). Dan kami terus jalan. Dan sampailah di suatu pertigaan. Lalu kami belok ke kiri. Kami terus jalan lurus melewati jalan itu. Dan itu lumayan juauhhh sekali. Padahal kata "jauh" sudah mewakili, kenapa harus ditulis juauhhh ? :D
Walaupun jauh itu tidak menjadi masalah, karena saya juga sering bersepeda jauh. Pernah juga bersepeda dari kutub utara sampe ke kutub selatan #ngaco.
Saking jauhnya kita tidak tau jalan pulang. Sebenarnya tau, kalo balik lagi ke jalan yang dilalui tadi. Tapi, itu cukup jauh. Akhirnya, kami tanya kepada seseorang. Siapa tau ada jalan terobosan agar bisa lebih cepat untuk pulang. Lalu orang itu menunjukkan suatu jalan. Dan kita ikuti saja petunjuknya. Awalnya, saya merasa asing dengan jalan tersebut. Tapi lama kelamaan ternyata tembusan jalan itu adalah jalan yang dilalui tadi. yaelahh. Yah, akhirnya dengan terpaksa harus kembali ke jalan sebelumnya.
Saya merasa capek, kaki seperti mau copot (walah). Akhirnya kami menemukan sebuah warung di pinggir jalan. Di samping kiri, kanan, belakang dan depan warung tersebut ada sawahnya. Jadi, udaranya segar.
Kami masuk ke dalam warung tersebut. Eh, ternyata pemilik warung itu orang laki - laki yang sudah tua. Lalu kami memesan dua teh hangat. Tapi dia membuat dua teh itu lama sekali. Masih inilah itulah. Tapi saya bisa memaklumi. Kan sudah tua. Sambil membuat teh, bapak saya mengajak ngobrol pemilik warung tersebut. Dan kelihatannya orang tersebut suka diajak ngobrol. Sampe - sampe topik yang sudah dibicarakan diulang ulang lagi. Di dalam hati saya nahan tawa, beneran. wkwk. Maklumlah sudah tua.
Dia banyak cerita. Tentang istri, ataupun anak - anaknya. Ada cerita yang membuat saya terenyuh. Anaknya yang kelahiran tahun 1996 alias dua tahun lebih tua dari saya, sudah bekerja sejak lulus SMP. Tidak meneruskan sekolah. Oleh karena itu, saya bersyukur masih bisa sekolah.
Setelah menunggu teh yang super duper lama, akhirnya teh tersebut jadi. Setelah itu, bapak saya memesan tahu goreng. Duh, kan pelayanannya lama, kok malah pesan tahu goreng. Saya sudah mengira kalau itu bakalan lama sekali. wahwah.
Sesuai dugaan saya, proses penggorengan tahu terjadi sangat lama. Nunggu sampe garing. Daripada nunggu garing mending saya foto - foto sesuatu ga jelas. Ini dia :
Selagi menunggu tahu goreng yang amat sangat lama yang mendalam, ada ibu - ibu yang mengendarai sepeda motor dan memarkir motornya di depan warung. Ibu - ibu tadi bisa dibilang sedikit muda. Dalam hati, saya berkata itu pasti pembeli. Eh, ternyata dugaan saya salah, itu ternyata istri dari bapak pemilik warung tadi.
Saya tidak menyangka. Dia jauh lebih muda daripada suaminya. Juga dandanannya itu loh, seperti anak baru gede alias abege. Pakai lipstick merah merona, bedak 30 cm, dan pakaiannya itu gahoel sekali. Saya saja kalah, wkwk. Ealah buk buk :v.
Dan yang jadi pertanyaan sekarang adalah kenapa saya mengomentari ibu - ibu tadi ? Buat apa coba. Kan itu urusannya dia. Kok jadi seperti farhat abbas gini ? hasshhh ~
Oke, balik lagi ke topik. Setelah menunggu tahu goreng yang lama tadi, akhirnya jadi juga. Kami membayar lalu melanjutkan perjalanan.
Perjalanan pulang lumayan jauh. Dalam hati saya selalu berfikir "kapan sampe rumah" ? Kami terus mengayuh sepeda, dan menghadapi semua rintangan (ha?)
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, sampailah di depan rumah. Ketika sampai di depan rumah, saya seperti meihat masa depan yang cerah (apa hubungannya?). Saya mempercepat kayuhan sepeda, dan masuk ke dalam rumah.
Saya taruh sepeda, selanjutnya copot sepatu, copot kaos kaki, lempar ke genteng, wkwk.
Yah, akhirnya sampai di rumah dengan selamat sentausa .haha.
Baiklah, sekian :)
Walaupun jauh itu tidak menjadi masalah, karena saya juga sering bersepeda jauh. Pernah juga bersepeda dari kutub utara sampe ke kutub selatan #ngaco.
Saking jauhnya kita tidak tau jalan pulang. Sebenarnya tau, kalo balik lagi ke jalan yang dilalui tadi. Tapi, itu cukup jauh. Akhirnya, kami tanya kepada seseorang. Siapa tau ada jalan terobosan agar bisa lebih cepat untuk pulang. Lalu orang itu menunjukkan suatu jalan. Dan kita ikuti saja petunjuknya. Awalnya, saya merasa asing dengan jalan tersebut. Tapi lama kelamaan ternyata tembusan jalan itu adalah jalan yang dilalui tadi. yaelahh. Yah, akhirnya dengan terpaksa harus kembali ke jalan sebelumnya.
Saya merasa capek, kaki seperti mau copot (walah). Akhirnya kami menemukan sebuah warung di pinggir jalan. Di samping kiri, kanan, belakang dan depan warung tersebut ada sawahnya. Jadi, udaranya segar.
Kami masuk ke dalam warung tersebut. Eh, ternyata pemilik warung itu orang laki - laki yang sudah tua. Lalu kami memesan dua teh hangat. Tapi dia membuat dua teh itu lama sekali. Masih inilah itulah. Tapi saya bisa memaklumi. Kan sudah tua. Sambil membuat teh, bapak saya mengajak ngobrol pemilik warung tersebut. Dan kelihatannya orang tersebut suka diajak ngobrol. Sampe - sampe topik yang sudah dibicarakan diulang ulang lagi. Di dalam hati saya nahan tawa, beneran. wkwk. Maklumlah sudah tua.
Dia banyak cerita. Tentang istri, ataupun anak - anaknya. Ada cerita yang membuat saya terenyuh. Anaknya yang kelahiran tahun 1996 alias dua tahun lebih tua dari saya, sudah bekerja sejak lulus SMP. Tidak meneruskan sekolah. Oleh karena itu, saya bersyukur masih bisa sekolah.
Setelah menunggu teh yang super duper lama, akhirnya teh tersebut jadi. Setelah itu, bapak saya memesan tahu goreng. Duh, kan pelayanannya lama, kok malah pesan tahu goreng. Saya sudah mengira kalau itu bakalan lama sekali. wahwah.
Sesuai dugaan saya, proses penggorengan tahu terjadi sangat lama. Nunggu sampe garing. Daripada nunggu garing mending saya foto - foto sesuatu ga jelas. Ini dia :
Sepeda yang kami pake :v |
(???) tikus mana tikus (???) |
Depan warung |
Saya tidak menyangka. Dia jauh lebih muda daripada suaminya. Juga dandanannya itu loh, seperti anak baru gede alias abege. Pakai lipstick merah merona, bedak 30 cm, dan pakaiannya itu gahoel sekali. Saya saja kalah, wkwk. Ealah buk buk :v.
Dan yang jadi pertanyaan sekarang adalah kenapa saya mengomentari ibu - ibu tadi ? Buat apa coba. Kan itu urusannya dia. Kok jadi seperti farhat abbas gini ? hasshhh ~
Oke, balik lagi ke topik. Setelah menunggu tahu goreng yang lama tadi, akhirnya jadi juga. Kami membayar lalu melanjutkan perjalanan.
Perjalanan pulang lumayan jauh. Dalam hati saya selalu berfikir "kapan sampe rumah" ? Kami terus mengayuh sepeda, dan menghadapi semua rintangan (ha?)
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, sampailah di depan rumah. Ketika sampai di depan rumah, saya seperti meihat masa depan yang cerah (apa hubungannya?). Saya mempercepat kayuhan sepeda, dan masuk ke dalam rumah.
Saya taruh sepeda, selanjutnya copot sepatu, copot kaos kaki, lempar ke genteng, wkwk.
Yah, akhirnya sampai di rumah dengan selamat sentausa .haha.
Baiklah, sekian :)
No comments:
Post a Comment