Friday, February 8, 2019

Tentang target

Hasil gambar untuk tentang target

Hiyaaa...back again with me. Kali ini saya akan membahas mengenai target. Tapi ini bukan ngomongin filmnya Raditya Dika loh. Bukan itu. Jadi ini mengenai target hidup. Atau tujuan hidup. Atau biasa orang menyebut dengan "goal". Eh goal apa goals sih? Ya pokoknya itulah.

Manusia tentunya mempunyai target yang ingin dicapai. Pasti kalian juga punya. Ada sebagian yang memiliki target hidup, menyusunnya dengan baik, mengerjakan apa yang ingin dicapai sesuai prioritas. Ada juga yang terombang - ambing tidak jelas, hanya ikut arus ibarat air yang mengalir. Saya contohnya.

Jadi, curcol sedikit ni ye. Saya merasa kehidupan sekarang itu hampa. Iya. Hampa. Sekali lagi. Hampa kesal....dan amarah....malah jadi nyanyi kan. SKIP. Sekarang saya merasa kehidupan yang saya jalani begitu monoton. Makan, tidur, mandi, kuliah. Just that. Begitu saja tiap hari. Setelah saya merenung disaat pup, saya menemukan jawaban.

Mungkin saya tidak memiliki target hidup yang ingin saya capai dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Yap, saya hanya mengikuti arus yang tidak tahu akan bermuara dimana. #bahasaguepuitisamat. Kalau urusan kuliah sih memang jelas ya, tujuannya nanti akan kemana. IPK bagus, dapat gelar sarjana, kerja (kalo dapat dan harus dapat kerja -,-). Tapi, kalau kuliah hanya sekedar kuliah, masuk kelas - duduk - dengerin dosen - rajin - selesai - pulang. Percayalah itu sangat membosankan.

Ini memang kesalahan di awal kuliah, saya tidak menyusun target - target yang ingin saya capai. Paling tidak, saya harus memiliki target IPK minimal 3.9 wkwk, atau target ikut organisasi minimal 5 (etdah kebanyakan), target jadi Ketua BEM wkwk, target lulus maksimal 2 tahun (keknya gada deh), target jadi asisten praktikum, menang lomba tingkat internesyenel, target punya bisnis sendiri di usia 20 tahun, target jadi milyader di usia 20 wkwk, atau target -  target yang lainnya.  Ya itu beberapa cara agar kuliah tidak hanya sekedar kuliah. Dan sayangnya, di awal kuliah, hal itu tidak terfikirkan oleh saya yang saat itu masih bocah.  Sampe sekarang juga masih bocah sepertinya. Hmm. Dan sekarang sudah kuliah di Malang selama kurang lebih 2,5 tahun, tidak menghasilkan apa - apa, kecuali kartu hasil studi. Saya merasa hidup saya kurang begitu berguna.

Saya menganalisis diri sendiri, yang notabene tidak sempurna. Yaiyalah kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dahulu, sebelum negara api menyerang,  saya memiliki beberapa target. Dan saya berambisi akan target - target yang ingin dicapai. Hasilnya? Sebagian tercapai dan sebagian lagi tidak. Mungkin sebagian yang tidak bisa saya capai itu, membuat saya down, membuat sedih, kecewa, campur aduk. Dan saat itu, saya memutuskan untuk tidak terlalu berambisi, tidak memiliki target, agar tidak kecewa jika hasil tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Tapi, ini adalah contoh yang buruk. Harusnya kegagalan itu bukan penghalang bagi kita untuk mencapai tujuan lain yang lebih baik. Bukankah lebih baik mencoba namun gagal, daripada kita  tidak mencoba sama sekali ?  Padahal di postingan dulu, saya menjelaskan mengenai kegagalan. Saya menulis untuk tidak menyerah terhadap kegagalan. Coba baca ini (klik). Tapi saya sendiri menyerah akan kegagalan, gimana sih nes, dasar cupu.

Balik lagi mengenai target hidup. Jadi gini teman - teman. Kita sebagai manusia yang berkualitas, harusnya kita memiliki target. Saya sekarang sadar, bahwa memiliki target itu sangat penting. untuk menentukan akan kita bawa kemana hidup kita nanti. Memang hidup sudah ada yang mengatur. Rejeki sudah ada yang mengatur. Namun apakah rejeki akan datang begitu saja jika kita tidak menjemputnya ? Never. Kita harus keluar dari zona nyaman. Berfikiran luas, kerja keras. Kita itu diberikan jiwa raga yang sehat, pikiran yang baik, harusnya kita bisa melakukan yang lebih selain hanya duduk di bangku sekolah atau kuliah. #menasihatidirisendiri. Saya merasa kemampuan dalam diri belum sepenuhnya digunakan. Itulah yang membuat saya resah untuk sekarang. Hidup saya kurang berguna sepertinya. Sepertinya saya harus memiliki poin - poin target yang ingin saya capai. Mudah - mudahan tidak sekedar wacana ya nes. Yang membuat suatu hal tidak terealisasi itu adalah rasa malas. Jadi, pertama kali yang harus saya lakukan adalah menyingkirkan rasa malas. Wahai malas, awas kau, akan kubasmi kau dengan KISPRAY. Paandah -_-.

Oke, jadi adakah dari kalian yang merasakan hal yang sama seperti saya. Resah menjalani kehidupan yang monoton, terombang - ambing tanpa tujuan yang jelas? Yak semoga kita cepat menemukan apa yang ingin kita capai ya teman - teman. Semoga hasil sesuai dengan apa yang kita inginkan. Baiklah, see ya! :)

SALAM SUKSES!!! (kek Mario Teguh aja -,-)