Wednesday, November 11, 2015

Namanya juga anak kecil

Sore ini saya dibuat kesel oleh sekumpulan anak kecil. Cerita ini dimulai ketika mandiin adik saya yang paling kecil. Dia laki - laki. Padahal dia udah kelas 1 SD, tapi kalo mandi masih dibantu -___-

Hari ini memang ribet banget. Ngurusin rumah, ngurusin kedua adik. Soalnya kedua orang tua saya ada acara di suatu tempat. Dan akan pulang besok. Jadi bisa dibayangin, betapa merana saya sebagai sebagai seorang kakak tertua. Oiya, acara yang dihadiri kedua orang tua saya adalah Konferensi Bokap-Nyokap Artis Seluruh Indonesia atau disingkat KBNASI. Huahahahha. Engga. Becanda.

Errr...sebanarnya kami gak sendiri. Ada Mak Sani yang setia menemani. Mak Sani adalah asisten rumah tangga keluarga kami. Gitu.

Waktu saya mandiin adik, terdengar suara  beberapa anak kecil berisik di belakang kamar mandi. Mereka sebenarnya adalah anak - anak yang selesai ngaji di masjid depan rumah. Mereka juga masih kecil. Perkiraan saya mereka masih anak TK. Dan saya gak tau mereka ngapain di belakang kamar mandi. Ketawa cekikikan. Pokoknya berisik pake banget. Saya cuma berteriak, "Woy." Supaya mereka berhenti berisik. Tapi teriakan saya tidak dianggap oleh mereka. Yaudah, akhirnya saya biarkan mereka.

Setelah selesai mandiin adik, ganti adik saya yang paling besar (adik perempuan) yang akan mandi. Dan saat itu mereka masih ramai dan ketawa cekikikan. Akhirnya saya penasaran dengan apa yang mereka lakukan. Saya pun keluar rumah untuk melihat. Ternyata mereka berusaha untuk mengintip orang mandi. Jumlahnya ada sekitar 5-6 anak. Ada anak yang naik punggung temannya, agar bisa mengintip. Tapi saya perhatikan, mereka belum juga berhasil untuk mengintip. Dengan tubuhnya yang kecil, pendek, pasti kesulitan untuk menjangkau lubang ventilasi udara kamar mandi yang tinggi. 

Saya pun sebenarnya tertawa melihat tingkah mereka. Saya kembali ke dalam rumah, dan bilang ke adik saya, "Eh, kamu diintip itu loh." 

Selang beberapa saat, adik saya keluar dari kamar mandi. Dilihat dari wajahnya, sepertinya belum mandi. Dan dia bilang kepada saya kalau anak anak kecil tadi. sebentar lagi akan berhasil menjangkau lubang kamar mandi. Adik saya mendengarkan percakapan anak anak kecil itu. Dari percakapan itu, adik saya menyimpulkan kalau anak anak itu menggunakan beberapa batu bata yang ditumpuk untuk dinaiki. Dan adik saya juga bilang, ada yang mengatakan seperti ini, "Woy, ambil tiga batu bata lagi. Sebentar lagi akan berhasil," begitu perintah seorang anak kecil kepada salah seorang temannya.

Maka dari itu, adik saya keluar kamar mandi terlebih dulu sebelum anak anak itu berhasil mengintip. Akhirnya, saya berniat untuk memarahi mereka. Sebelum keluar, saya bercermin dahulu. Untuk memastikan apakah wajah saya sudah garang atau belum untuk memerahi mereka. Saya keluar rumah dengan imut, dan berlatih nada Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do. Ini saya lakukan, supaya suara saya merdu saat berteriak memarahi mereka. 

Saya pun menemui mereka, tarik nafas, dan bilang, "Woy, diam. Orang mandi jangan diintip. Sudah hampir maghrib. Cepat pulang. Pulang sekarang jugaaaaaaaaaa !!!!!," dengan nada marah, kesal, sok imut, nahan ketawa.

Dan hari ini juga, image saya sebagai artis yang sayang anak hancur seketika. Mungkin mereka menganggap saya adalah orang yang jahat atau apalah. Setelah saya memarahi, mereka berhenti mengintip. Dan saya kembali lagi ke rumah.

Selang beberapa saat, terdengar suara tok, tok, tok berulang kali dari kaca jendela. Ini adalah perbuatan anak anak itu lagi. Duh, apa yang harus saya lakukan agar mereka berhenti menjahili saya. Saya memarahi mereka lagi lewat jendela. Tapi, mereka tidak menganggap saya. Cerita ini patut dijadikan sinetron dengan judul "Artis yang Tak Dianggap."

Andai saja orangtua ada di rumah. Pasti mereka gak bakal berani berbuat seperti itu. Walaupun saya marahi beberapa kali, mereka tetap saja tidak mendengarkan. Dan mereka tetap saja berisik dengan memukul - mukul kaca jendela. Duh, namanya juga anak kecil. -___________________-

12 comments:

  1. Wah, sialan tuh anak kecil. Untung belum berhasil ngintip. Kok anak kecil sudah punya ide jorok gitu sih... duuh...!!

    Mukanya kurang keliatan garang. Makanya mereka berani.. belajar galak sono gih.. Hahaha

    ReplyDelete
  2. Bilang aja "Woy nanti aku culik baru tau rasa" hahahhhah

    ReplyDelete
  3. Waduhhh anak-anak, karena pengetahuannya belum sebanyak orang dewasa makanya kelakuannya aneh-aneh ya wkwkkwkwk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, seperti masa kecil saya dulu. kelakuannya juga aneh aneh :D

      Delete
  4. haha jahil banget tuh anak-anak kayak gue waktu kecil dulu, sedidaknya kamu harus bersyukur mereka masih ada di jalan yang benar, karena begitulah cara anak bersenang-senang yang seharusnya

    ReplyDelete
  5. Sumpah itu anak kecil isengnya ya ampun -_- aku merasa gagal dulu jadi anak kecil -_-

    ReplyDelete
  6. hahaa.. ada-ada aja.
    itulah masa kecil yang bahagia. hahaa..

    ReplyDelete