Monday, November 30, 2015

Donat itu bulat

Hari minggu adalah hari libur. Ya iyalah, anak baru lahir juga tahu kalau hari minggu itu hari libur.
 -__-

Dan hari libur itu identik dengan..........pergi ke tempat wisata, shopping, atau jalan jalan bareng temen. Beberapa hari sebelumnya teman saya, Nitia, mengatakan, "Ayo hari Minggu nanti kita ber-empat ke Madiun. Karaoke-an, jalan jalan atau shopping gitu."

"Terserah," jawab saya artinya setuju.

Hari Minggu pun tiba. Paginya, saya mengirim pesan ke Nitia, Vindi, Yanuan untuk memastikan jadi ke Madiun apa tidak. Karena menunggu sesuatu yang tidak pasti itu gak enak. Apalagi nungguin kabar dari kamu yang tak kunjung datang. #halah. 

Setelah berdiskusi panjang lebar via sms, kita memutuskan untuk tidak jadi ke Madiun. Alasannya karena terserang penyakit kanker alias kantong kering alias bokek. Termasuk saya. Biasalah kantong pelajar. Apalagi ini udah akhir bulan. Uang di dompet tinggal lima ratus perak. Ngenes.

Dan akhirnya kita memutuskan untuk bikin donat. Setelah berdiskusi panjang lebar lagi, kita memutuskan untuk membuat donat di rumah saya. Yaudah, saya setuju. 

Yang pertama datang adalah Nitia sama Yanuan. Si Vindi masih ke salon buat nyemir rambut. Daripada nunggu Vindi yang masih nyemir rambut, kita bertiga buat adonan donat dulu. 
Beberapa bahan kita siapkan, kita campur jadi satu.



Kita campur bahan sampai rata, setelah benar benar mencampur, kita diamkan adonan itu 15 menit. Sambil menunggu adonan, kita mencairkan coklat batangan yang nantinya akan menjadi toping donat. Setelah adonan didiamkan selama 15 menit, mulailah kita membentuk adonan. Kita bentuk bulat dengan bolong tengah. Disinilah kretifitas diuji. Donat tidak hanya berbentuk bulat, tapi ada yang berbentuk kotak, bentuk seperti teripang, dan lain lain. 

Padahal sudah sampai tahap ini, Vindi belum juga datang. Duh, nyemir rambut itu ternyata lama. Nitia menghubungi dia, katanya rambutnya masih dikeringkan. Semiran rambut itu ribet ternyata.


Setelah itu, menuju ke tahap penggorengan. Dan akhirnya Vindi datang. Yuhuuuu, lengkap sudah. Setelah digoreng, kita tiriskan sebentar dan donat dicelupkan ke coklat yang sudah dicairkan tadi. Dan seperti inilah hasilnya.


donat bentuk apa ini ???
Untuk rasa, sepertinya ini sudah lumayan enak. Iya, enak kok. Mau ? Bisa pesan ke saya, wkwkwk.

Walaupun rencana untuk jalan - jalan gagal, kita masih bisa kumpul kok. Apa nanti saat kita sudah kuliah, bisa kumpul lagi seperti ini ? Apa setelah pisah, kita masih bersahabat ? Apakah kalian nanti masih ingat saya sebagai artis papan atas ? Apakah........

Entahlah. Waktu yang akan menjawab. 

Postingan kali ini saya tutup dengan :

"Semoga persahabatan kita seperti donat. Bulat, tak berujung."



-Artis.

Friday, November 27, 2015

Sleep paralysis

Beberapa hari yang lalu saat saya tidur mengalami hal aneh. Saat bangun tubuh tidak bisa digerakkan seperti lumpuh, juga  tidak bisa berteriak. Apalagi saat mengalami hal ini seperti melihat bayang - bayang hitam. Ini bukan kejadian pertama.. Sudah berulang kali saya mengalami hal semacam ini. Terkadang sosok yang muncul adalah seperti makhluk. Entah itu makhluk halus atau makhluk kasar saya juga tidak tahu.

Kata orang di daerah saya, peristiwa ini namanya "lindihen". Dan orang orang menyangkut pautkan kejadian ini dengan hal mistis. Orang - orang beranggapan bahwa lindihen itu terjadi karena ketindihan oleh makhluk halus. Jadi, badan menjadi lumpuh.

Tapi, saya heran. Kalau benar ini ulah makhluk halus, saat mengalami hal ini, saya mencoba membaca ayat ayat suci Al Qur'an. Tapi tetap saja, saya tetap lindihen. Saya juga punya firasat, apakah makhluk halus yang menindihi saya ini sudah masuk islam ? Atau jangan - jangan makhluk halus ini jin dari Mekkah ? 

Akibat lindihen beberapa hari yang lalu, saya semakin takut. Karena sudah kesekian kalinya saya mengalami lindihen ini. Saya berfikir bagaimana caranya agar bisa terhindar dari lindihen. Malam selanjutnya, agar tidak terjadi lindihen lagi, saya mengantisipasi dengan meletakkan Al Quran disamping saya. Konyol memang. Dan alhamdulillah tidak lindihen lagi.

Dan malam selanjutnya lagi, saya suruh mama untuk menemani. Yoi, saya emang cemen. Penakut banget. Bahkan dari dulu sampai sekarang, mau ke kamar mandi masih dianterin. Iya sih, badannya udah gede, tapi sifatnya masih kayak balita umur 3 bulan -_____-

Dan saat mama menemani tidur, alhamdulillah tidak terjadi lindihen lagi. Tapi, saya penasaran apakah ini ulah dari makhluk halus atau hanya mimpi ? Akhirnya saya cari di internet. Sudah ada yang melakukan penelitian tentang fenomena tidur yang satu ini. Nama ilmiah dari lindihen adalah sleep paralysis. Berikut penjelasannya !

Apa sleep paralysis ?


Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

fenomena sleep paralysis

Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).

Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi.

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).
 

Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah
 sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Apa penyebabnya ?

1. Kurang tidur
Misalnya pada status siswa atau mahasiswa yang belajar hingga larut malam. Jadwal tidur yang berubah-ubah, misal jet-lag.

2. Kondisi mental
Kondisi seperti stres dan seseorang yang mengalami schizophrenia dengan gangguan berat pada sleep nocturnal.

3. Sleeping on the back
Tidur dengan posisi terlentang dapat menyebabkan tingginya angka kejadian sleep paralysis. Beberapa jurnal menyebutkan bahwa posisi tidur menjadi salah satu alasan sleep paralysis terjadi.

4. Masalah tidur lainnya
Kejadian tidur seperti narkolepsi dan kram pada kaki di malam hari dapat mengganggu tidur tahap REM dan berkontribusi terhadap timbulnya sleep paralysis.

5. Penggunaan beberapa obat
Obat-obatan yang menyebabkan sleep paralysis adalah obat-obatan yang dapat mengganggu pola tidur seseorang seperti diuretic.

6. Penyalahgunaan zat kimia
Seseorang yang minum alkohol dapat mudah terserang sleep paralysis. 

Apa yang bisa dilakukan saat sleep paralysis terjadi ?

Gerakkan anggota tubuh. Seperti kaki, tangan. Gerakkan terus menerus sampai sepenuhnya bangun dari tidur. Cobalah untuk bernafas dengan panjang dan dalam. Tetap tenang dan usahakan jangan berteriak. 

***


Itulah penjelasan medis tentang sleep paralysis. Jadi, menurut penelitian, sleep paralysis tidak ada hubungannya dengan makhluk halus. Namun, dari segi syariat menjelaskan kalau sleep paralysis bisa saja disebabkan karena gangguan setan. Silahkan baca disini.

Apapun itu, sebelum kita tidur ada baiknya untuk berdoa terlebih dahulu. Atau berwudlu sebelum tidur, seperti sunah Rasulullah SAW. 

Yoi, itu sedikit pengalaman saya tentang sleep paralysis. Mungkin dari kalian ada yang pernah mengalami sleep paralysis

Sumber :
http://health.liputan6.com/read/2228531/sleep-paralysis-ketindihan-saat-tidur-yang-bikin-panik
https://www.deherba.com/cara-mengatasi-ketindihan-sleep-paralysis.html
http://nasional.kompas.com/read/2008/09/21/1407118/misteri.di.balik.tindihan

Wednesday, November 11, 2015

Namanya juga anak kecil

Sore ini saya dibuat kesel oleh sekumpulan anak kecil. Cerita ini dimulai ketika mandiin adik saya yang paling kecil. Dia laki - laki. Padahal dia udah kelas 1 SD, tapi kalo mandi masih dibantu -___-

Hari ini memang ribet banget. Ngurusin rumah, ngurusin kedua adik. Soalnya kedua orang tua saya ada acara di suatu tempat. Dan akan pulang besok. Jadi bisa dibayangin, betapa merana saya sebagai sebagai seorang kakak tertua. Oiya, acara yang dihadiri kedua orang tua saya adalah Konferensi Bokap-Nyokap Artis Seluruh Indonesia atau disingkat KBNASI. Huahahahha. Engga. Becanda.

Errr...sebanarnya kami gak sendiri. Ada Mak Sani yang setia menemani. Mak Sani adalah asisten rumah tangga keluarga kami. Gitu.

Waktu saya mandiin adik, terdengar suara  beberapa anak kecil berisik di belakang kamar mandi. Mereka sebenarnya adalah anak - anak yang selesai ngaji di masjid depan rumah. Mereka juga masih kecil. Perkiraan saya mereka masih anak TK. Dan saya gak tau mereka ngapain di belakang kamar mandi. Ketawa cekikikan. Pokoknya berisik pake banget. Saya cuma berteriak, "Woy." Supaya mereka berhenti berisik. Tapi teriakan saya tidak dianggap oleh mereka. Yaudah, akhirnya saya biarkan mereka.

Setelah selesai mandiin adik, ganti adik saya yang paling besar (adik perempuan) yang akan mandi. Dan saat itu mereka masih ramai dan ketawa cekikikan. Akhirnya saya penasaran dengan apa yang mereka lakukan. Saya pun keluar rumah untuk melihat. Ternyata mereka berusaha untuk mengintip orang mandi. Jumlahnya ada sekitar 5-6 anak. Ada anak yang naik punggung temannya, agar bisa mengintip. Tapi saya perhatikan, mereka belum juga berhasil untuk mengintip. Dengan tubuhnya yang kecil, pendek, pasti kesulitan untuk menjangkau lubang ventilasi udara kamar mandi yang tinggi. 

Saya pun sebenarnya tertawa melihat tingkah mereka. Saya kembali ke dalam rumah, dan bilang ke adik saya, "Eh, kamu diintip itu loh." 

Selang beberapa saat, adik saya keluar dari kamar mandi. Dilihat dari wajahnya, sepertinya belum mandi. Dan dia bilang kepada saya kalau anak anak kecil tadi. sebentar lagi akan berhasil menjangkau lubang kamar mandi. Adik saya mendengarkan percakapan anak anak kecil itu. Dari percakapan itu, adik saya menyimpulkan kalau anak anak itu menggunakan beberapa batu bata yang ditumpuk untuk dinaiki. Dan adik saya juga bilang, ada yang mengatakan seperti ini, "Woy, ambil tiga batu bata lagi. Sebentar lagi akan berhasil," begitu perintah seorang anak kecil kepada salah seorang temannya.

Maka dari itu, adik saya keluar kamar mandi terlebih dulu sebelum anak anak itu berhasil mengintip. Akhirnya, saya berniat untuk memarahi mereka. Sebelum keluar, saya bercermin dahulu. Untuk memastikan apakah wajah saya sudah garang atau belum untuk memerahi mereka. Saya keluar rumah dengan imut, dan berlatih nada Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do. Ini saya lakukan, supaya suara saya merdu saat berteriak memarahi mereka. 

Saya pun menemui mereka, tarik nafas, dan bilang, "Woy, diam. Orang mandi jangan diintip. Sudah hampir maghrib. Cepat pulang. Pulang sekarang jugaaaaaaaaaa !!!!!," dengan nada marah, kesal, sok imut, nahan ketawa.

Dan hari ini juga, image saya sebagai artis yang sayang anak hancur seketika. Mungkin mereka menganggap saya adalah orang yang jahat atau apalah. Setelah saya memarahi, mereka berhenti mengintip. Dan saya kembali lagi ke rumah.

Selang beberapa saat, terdengar suara tok, tok, tok berulang kali dari kaca jendela. Ini adalah perbuatan anak anak itu lagi. Duh, apa yang harus saya lakukan agar mereka berhenti menjahili saya. Saya memarahi mereka lagi lewat jendela. Tapi, mereka tidak menganggap saya. Cerita ini patut dijadikan sinetron dengan judul "Artis yang Tak Dianggap."

Andai saja orangtua ada di rumah. Pasti mereka gak bakal berani berbuat seperti itu. Walaupun saya marahi beberapa kali, mereka tetap saja tidak mendengarkan. Dan mereka tetap saja berisik dengan memukul - mukul kaca jendela. Duh, namanya juga anak kecil. -___________________-

Monday, November 9, 2015

BRUAKKKKK !

Hari Minggu kemarin, saya bersama teman - teman ke SMAN 2 Madiun untuk mengikuti babak penyisihan MEDSPIN. Apah ? Artis ikut medspin ? Iya, benar sekali. MEDSPIN atau singkatan dari Medical Science and Application adalah lomba kedokteran yang diadakan oleh Universitas Airlangga (Unair). 

Satu tim terdiri dari 3 orang. Di tim saya ada Ilham sama Yoga. Yak, bisa dipastikan, dalam satu tim ini saya yang paling cantik. Yaiyalah, soalnya yang lain cowok -__-. Kami ikut lomba ini pun juga iseng. Siapa tahu kami beruntung. Siapa tahu kelak kami masuk Unair. Siapa tahu kelak kami jadi dokter. Amin. #apasih.

Saat mengerjakan soal, kami tidak bisa serius. Apalagi setelah si Ilham mengatakan seperti ini, 

"Lihat itu anak depan kita, seperti gentong duduk," sambil cengengesan.

Setelah itu, saya dan Yoga melihat anak di depan kami. Dan benar sekali. Ada anak perempuan, berjilbab, dan badannya itu melar banget alias besar. Sepertinya berat badan dia 4 kali lipat lebih besar dari saya. Atau mungkin 5 kali lipat lebih besar dari saya. Atau mungkin........ah sudahlah. Dan kami bertiga saat mengerjakan soal sambil cengengesan membahas anak tadi. Astaghfirulloh. Maafkan kami ya Allah. -__-

Lupakan anak tadi. Kami bertiga mengerjakan soal soal yang amat sulit itu tentunya dengan jurus pengawuran. Kita gunakan jurus utak - atik matuk. Kami berhasil mengerjakan 81 soal dari 100 soal. Apakah semua benar ? Tidak. 

Dan hasilnya akan diumumkan langsung beberapa jam lagi setelah tes. Daripada nunggu lama, kami keluar ke salah satu tempat. Tujuan kami adalah ke Gramedia yang ada di matahari mall. Ya, biar kelihatan seperti pelajar sejati. Sok - sokan baca buku, padahal niatnya cuma ngadem. Selain saya, Ilham, sama Yoga ada tiga anak lagi. Mereka adalah Vindi, Nitia, Yanuan. Saya boncengan sama Yanuan. 

Saat saya menyetir dengan tenang, damai, dan sejahtera, tiba - tiba si Yoga yang berada di depan saya nge-rem motor. Karena berada di belakangnya, saya pun juga ikutan ngerem mendadak. Satu detik setelah saya ngerem, terdengar suara BRUAKKKKKK di sebelah kanan saya. Setelah itu terdengar anak kecil menangis dengan keras. Dalam hati saya bertanya - tanya. Apakah yang terjadi ? Apa yang saya perbuat ? Omegat ! #ALAY

Setelah itu, saya langsung berhenti, melihat kebelakang, turun dari motor, melongo melihat ibu - ibu yang jatuh dari motor dengan membonceng dua anak, dan salah satu anaknya berada di dalam gendongan. 

Dengan wajah polos, saya hanya melihat mereka, sambil mulut tetap melongo. Bodohnya saya tidak langsung membantu orang yang jatuh tadi. Sampai akhirnya ada mas - mas yang menolong mereka. Ketika mas - mas tadi menolong, saya masih berdiam diri di tempat. Padahal teman - teman saya juga ikut membantu.
Sementara yang saya lakukan hanya berdiri, melongo, sambil melihat mereka. Saya belum bisa berkata apa - apa. Dalam hati saya berfikir, siapa yang salah ? Apakah saya ? Apa ibu ibu tadi ?

Setelah itu saya sadar, dan ikut membantu. Setelah kami cek, kedua anaknya tidak apa - apa. Dan yang nangis (yang digendong) mungkin hanya kaget. Untungnya tidak ada yang luka. Hanya Ibunya yang ada goresan sedikit di tangan dan kaki. Tapi tidak parah. Alhamdulillah. 

Saya berfikir, apakah saya akan dilaporkan ke polisi ? Tapi ternyata ibu tadi tidak menyalahkan siapa - siapa. Dia menyadari kalau dia juga salah. Kronologis kejadiannya mungkin seperti ini. Ketika saya ngerem mendadak, ibu itu bingung dan dia ingin menyalip lewat sebelah kanan saya. Karena jarak motor saya dengan ibu itu terlalu dekat, dia menabrak bagian kanan motor saya. Dan akhirnya jatuh. 

Jalan yang kami lalui saat itu memang ramai. Harusnya ibu tadi mengendarai motor dengan pelan. Agar bisa mengantisipasi kalau ada yang ngerem mendadak. Loh kok saya menyalahkan Ibu tadi ? Saya juga salah sih, kenapa saya ngerem mendadak. Tapi kalau saya tidak ngerem mendadak, berarti saya menabrak Yoga. Ah, sudahlah. 

Setelah keadaan tenang, Ibu bersama kedua anaknya meneruskan perjalanan. Entah mereka mau kemana. Kami juga meneruskan perjalanan menuju Gramedia. Saya masih shock sebenarnya. Akhirnya, yang menyetir adalah Yanuan. 

Setelah dari Gramedia, makan, sholat kami kembali lagi ke Sma 2 Madiun. Apakah tim saya lolos ? Tidak. Hanya diambil 2 tim yang berhak menuju babak selanjutnya. Dan diantara 81 soal yang terjawab, yang benar hanya ada 19. Berarti yang salah ada 62. Apa - apaan ini, wkwk.

Setiap soal yang benar memiliki skor 4, dan yang salah akan dikurangi 1. Jadi, skor saya adalah ((19 * 4) - 62) = 14

Oemji ! Skor yang amat sangat fantastis. Ya, kami hanya mengandalkan jurus pengawuran, haha. 

Saya mau berpesan, "Janganlah Anda ngerem mendadak, karena itu akan membahayakan orang lain."

Satu lagi, "Janganlah kalian mentertawakan kegemukan orang lain. Karena sesungguhnya gemuk adalah anugerah."

HUAHAHAHAHAHA.

Sekian, Agnes Pratiwi Puspanagari pamit !