Sunday, September 28, 2014

XI MIA 1

Assalamu'alaikum everyone, hari ini sehat ?
Apakah ada yang tanya kabar saya? Kabar saya insyaallah setengah baik setengah buruk. (padahal ga ada yang tanya kabar -_-)

Para alumnus XG mana, mari merapat. Bagaimana kabar kalian ? Baik ? Sehat ? Sakit ? Apa masih mengalami PELAJAR SINDROM ? Yang masih mengalami coba angkat kaki. Tuh, gak ada yang angkat kaki. --"

Ya, mereka sudah nyaman dengan kelas yang baru. Cieee yang ngerjain PR bareng teman baru. Cieee yang selfie berjamaah bareng teman baru. Cieehh..yang jajan ke kantin sama teman baru. Cieee yang ke toilet bareng teman baru. Cieee yang nongkrong bareng teman baru. Cieee yang jalan jalan bareng teman baru. Cieee yang punya gebetan baru. Cieehh yang pulpennya baru. Cieehh yang hidungya baru. Cieehh yang mukanya baru. Ciee...ciee...uhuk...uhuk..hoek..hoek. #maaf tersedak biji duren.

Sudah.Lupakan! -_-

O iya, yang belum tahu apa itu PELAJAR SINDROM silakan buka postingan saya yang berjudul Kelas baru, selamat tinggal XG. (numpang promo :D)

Baiklah sekarang saya akan memperkenalkan kelas saya, yaitu...
XI MIA1

Ya, XI MIA 1. Kelas XI MIA 1 adalah tempat belajar kami sekarang. Nama dari kelas kami yaitu M.C.O. Atau singkatan dari Mathematic SCience One. Entah siapa yang mencetuskan nama itu pertama kali, saya juga tidak tahu.

Menurut letaknya, kelas kami XI MIA 1 adalah kelas paling ngenes diantara kelas sebelas yang lain. Karena letaknya sangat terpencil, jauh dari keramaian. Tidak punya tetangga kelas sebelas. Tapi adanya kelas sepuluh. Itupun juga hanya satu kelas.

Jadi, setiap istirahat suasana didepan kelas bisa dibilang sepi. Beda dengan kelas sebelas yang lain. Yah, inilah derita kelas XI MIA 1. Rencananya dulu mau demo ke Pak Kepala Sekolah akibat kelas yang terpencil. Kami ingin pindah. Tapi, demo itu belum terealisasi sampai sekarang.

Padahal, kami sudah menyiapkan strategi yang baik dan benar untuk berdemo. Juga sudah menyiapkan teknis macam apa yang bisa dipakai ketika berdemo. Apa teriak teriak sambil naik genteng. Apa teriak teriak sambil nyanyi lagu Indonesia Raya. Apa teriak sambil bakar rambut. Apa demo sambil bawa alat musik seperti panci, wajan dan sebagainya. Apa demo sambil nyebur kolam.

Kita sudah memikirkan itu semua. Tapi, kenyataanya demo itu belum terlaksana.

Mungkin lama kelamaan, kita sudah bisa beradaptasi dengan kelas yang terpencil ini. Anggap saja kita sudah nyaman. Jadi, sekarang sudah tidak ada lagi masalah mengenai kelas yang terpencil. #ya. mungkin.

Lalu bagaimana pendapat anak anak mengenai kelas XI MIA ? Apa saja unek unek mereka tentang XI MIA 1 ? Oke, saya sudah bertanya kepada beberapa anak XI MIA. Pertanyaannya adalah "Bagaimana pendapat anda mengenai kelas XI MIA 1 ? 

Dan ini jawaban mereka.....

Putri Wahyu Nastiti

XI MIA 1

Putri adalah seorang yang ngakunya adalah orang (???). Katanya ia bercita cita menjadi violist hebat. Dia juga bercita cita menjadi dokter. Hatinya sedang bimbang memilih cita cita yang baik untuk dia. Jadi violist atau dokter. Dia sebenarnya tidak bisa diam (iya, katanya). Tapi kalau dia sama orang baru, dia benar benar diam. Putri juga senang bikin orang tertawa. (oh, jadi ada cita cita lain selain violist dan dokter, yaitu pelawak :D)

Putri mengatakan :
  • "Menurut gue, yang cowok di MIA 1 itu penurut sama cewek. Pasalnya waktu lomba yel yel mau aja rambutnya dikuncirin seperti cewek :D"
  • "Ada 1 orang yang agak gimana gitu di MIA 1. Mungkin dia alien kali. Masa ngomongnya panjang lebar kemana - mana. Gak bakal abis dengerinnya. Mana suaranya agak cempreng gitu" (yang jadi pertanyaan adalah siapa orang yang dimaksud itu ?? wah wah :D)
  • "Kebiasaan selfie telah merajalela di MIA 1, baik cewek maupun cowok. Pokoknya pada narsis semua kalau ada kamera didepannya"
  • "Kebiasaan gosip pun juga nggak kalah barsaing sama selfie. Dan kalau ada free day semua sudah siap siap bawa laptop. Terus yang cowok siap menata kursi buat PS-an bersama"
  • "Yang paling ngeselin XI MIA 1 itu super duper gak disiplin. Gara gara itu pernah sekelas dihukum jongkok keliling lapangan sampe sampe kaki gue pegel semua (>_<)"  ah masa ? :D
Dike Nur Anggraini

XI MIA 1

Dike adalah orang yang suka gosip. Kebiasaan gosipnya tidak kalah dengan yang lain. Gosip apapun dia tahu. Misalnya ketika saya digosipkan jadi Artis Papan Atas, dia juga tahu, huahaaha. Dia juga sering foto selfie. Dike orangnya woles. Kalau setia dalam hubungan, dia jagonya. #itu sih 'katanya'. Iya, katanya :D

Dike mengatakan :

"Menurut saya MIA 1 pertama kali masuk ya baik baik aja. Sempat sih MIA 1 kompak banget waktu mau lomba dies natalis. Sempat salut banget waktu lomba itu, soalnya saling bercanda ria, ketawa ketiwi. Seiring berjalannya waktu, suasana kelas agak berbeda. Pertamanya saya merasa sudah biasa. Saya anggap itu hal wajar karena masih adaptasi. Saya pun juga belum mengenal karakter mereka. Tapi ternyata lama kelamaan suasana kelas gaduh, terasa seperti tidak bisa menyatu. Ada yang pihak sana, ada yang pihak sini seperti deskriminasi teman. Saya juga intropeksi diri sih, apa memang saya yang belum bisa beradaptasi/menerima karakter mereka atau itu sudah karakter mereka. Saya terkadang sempat rindu dengan kebersamaan MIA 1 waktu lomba dies natalies. Kata kata yang masih teringat dan menyentuh itu dalam lirik yel yel MIA 1. 'Yang penting kami senang kami menang, kami ini hebat ya paling hebat'. Kalau keinget lirik itu saya sempat mikir kenapa kita sekarang tidak bisa seperti itu lagi. Jika kita seperti itu mungkin kita akan lebih kompak. Juga cerita dikelas ini akan indah. Semoga saja kita bisa kompak lagi. Amiin :))"

Kiki Dwi Rahmawati

XI MIA 1

Kiki adalah orang yang super cerewet. Suaranya itu cempreng membahana badai halilintar. Dia rajin, ambisius, tidak sabaran, ingin menang sendiri, selalu ingin menjadi yang terbaik. Paling seneng kalau ditraktir. Hobi shopping tapi jarang punya uang. Sering nyindir orang, menganggap dirinya ok (perfect). Tapi dibalik itu semua dia juga cengeng dan pemalu. Huahaha....

Kiki mengatakan :

"MIA 1 itu......tangis di dalam senyum. Mereka ??? Jujur saja aku bingung harus bagaimana mengatakan MIA 1. Bagaimana mereka, seperti apa mereka, sulit ku pahami. Kadang aku membenci diantara mereka. Ah, sudahlah intinya mereka sulit ku pahami."

Yudha Katon Wicaksono


Katon adalah orang yang baik hati, tidak sombong, rajin menabung. Tapi sayang, dia kurang tegas. Katon adalah satu - satunya laki laki di kelas yang nge-fans sama Agnes Pratiwi Agnes Monica. Dia bisa bermetamorfosis sama semua teman. Tingkahnya lucu, imut, gemesin, gak bikin garing. Dan dia limited edition. Hanya di MIA 1 !! Barang terbatas !! Harga terjangkau ! Diskon 50% ! Buruan !!! 
(????)

Katon mengatakan :

"Menurut saya anaknya pintar pintar. Tapi masih memiliki ego yang tinggi. Terlalu banyak aturan. kesan saya waktu latihan yel - yel bisa bersatu. Tapi setelah itu semakin banyak deskriminatif. Saya tidak bisa bebas di kelas ini. Setiap saya bertindak selalu ada kata kata yang membatasi saya untuk bertindak lebih. Selama di MIA 1, saya tidak bisa berekspresi. Lalu ada anak yang menganggap tindakan saya selalu negatif. Dan kadang dia bilang kalau saya munafik."

Ulfa Ayu Mustikajati

XI MIA 1

Dia adalah Ulfa. Namun dikelas dia jarang dipanggil Ulfa. Nama bekennya adalah "MAK". Saya tidak tahu asal usul kata "MAK" itu. Yang pasti, orang yang pertama kali memanggil dengan sebutan "MAK" itu adalah anaknya. Dan anaknya adalah.................

Ulfa mengatakan :

"Mereka tidak bisa mengerti keadaan kawannya."  (ini terlalu singkat keless -_-)

Yusfin Ridho Pratama


Ini dia KepSuk (Kepala Suku) atau ketua kelas XI MIA 1.
Yusfin adalah tipe cowok pendiam. Dibalik pendiamnya itu dia orangnya asik. Tapi dia pemarah, seperti tidak tahu urusan orang lain. Sok gak tahu, padahal orang lain sedang menginginkan kehadirannya. Tipe cowok yang sulit dimengerti, misterius, tapi cool sih. So, harus sabar ngadepin cowok seperti dia. ----> ini pendapat someone, bukan saya.

Yusfin mengatakan :

"Banyak perbedaan diantara kita. Tetapi itulah yang menyatukan kita semua menjadi keluarga."

Alifi Nila Cahyani Mutiara


Alifi adalah orang yang cerewet. Suka berkomentar sana sini.Dia pinter ngomong seperti sales. Dan masih banyak lagi deskripsi tentang dia. Saking banyaknya saya sulit mengungkapkan :D

Alifi mengatakan :

"Sesuatu yang tidak bisa diungkapkan hanya bisa dimengerti oleh orang yang benar benar tulus dan baik."
 
Lika Septi Prihardini

XI MIA 1

Lika adalah orang yang lumayan asik buat diajak ngobrol. Tapi jika ada orang yang sedang mengganggunya, dia tidak segan untuk berteriak dan menegur orang tersebut. Jadi jangan macam macam dengan orang yang satu ini. Haha.

Lika mengatakan :

"Menurut saya, tentang bagaimana menghadapi rintangan yang tidak enak dan mengubahnya menjadi sesuatu yang indah. Biarlah semua sesuatu yang semu berlalu dengan sendirinya mengembangkan kebersamaan yang indah diantara kita. Semoga lebih baik ke depan. Beloved kalian. Tetaplah berjuang kawan diatas semua rintangan ini !!!" 

---

Nah itu dia beberapa pendapat teman teman mengenai XI MIA 1. Dari beberapa pendapat diatas kelihatan sekali kalau di XI MIA 1 ada masalah. Walaupun ada juga yang merasa tidak memiliki konflik di MIA 1.

Apa sebenarnya masalah di kelas kami ? Menurut saya di XI MIA 1 baik - baik saja. Mungkin kalian belum bisa beradaptasi. Kita belajar di kelas ini baru 2 bulan kurang lebih. Tentu saja dalam waktu yang singkat ini, kita belum mengenal karakter mereka seperti apa. Itu hal wajar jika ada sedikit konflik diantara kita.

Pendapat saya mengenai XI MIA 1, anak anaknya beragam. Punya sifat dan karakter masing masing. Dan seharusnya perbedaan - perbedaan ini jangan dijadikan masalah. Kan kita tidak dilahirkan untuk  memiliki sifat sama ? Kan kita diberi karakter yang berbeda - beda.

Itu dia. Harusnya kita bisa bersatu di atas semua perbedaan itu. Nama kelas kita saja sebelas mia satu. Dan kita juga harus bisa menjadi satu. Kita memang beda. Beda pikiran, perasaan, karakter dan masih banyak lagi perbedaan kita.

Tapi apakah hanya karena berbeda, kalian akan menjadi musuh ? Apakah dengan perbedaan ini kalian harus saling membenci ? Dan apakah dengan perbedaan ini kalian saling mengolok olok satu sama lain ?

Kalian hanya butuh waktu. Waktu untuk mengenal. Waktu untuk memahami kepribadian teman kalian masing - masing. Ya, hanya butuh waktu.

Sudahlah. Nanti lama kelamaan kalian bisa bersatu. Lama kelamaan kalian akan terbiasa dengan suasana kelas ini. Seiring berjalannya waktu, kalian akan saling mengisi kekurangan dan kelebihan masing masing. Kalian akan saling membutuhkan satu sama lain. Kalian akan rindu momen kebersamaan di XI MIA 1. Saya yakin 50%. 

*ehmm..ehm..sok bijak :v

Oke, dan inilah beberapa foto anak anak XI MIA 1 !!!

XI MIA 1
setelah lomba yel yel

XI MIA 1
kebiasaan yang wajib dilakukan

XI MIA 1
groufie
XI MIA 1
waktu mau jalan santai



XI MIA 1
minggir...artis lewat

XI MIA 1
saat olahraga


Mungkin itu saja dulu yang bisa saya sampaikan mengenai kelas kami. Jika ada tutur kata yang kurang berkenan mohon dimaafkan. Haha.
Artis Papan Atas pamit !!

Wassalamu'alaikum Wr.Wb :)

Saturday, September 6, 2014

Mereka...

Mereka adalah orang yang sangat berarti bagi hidup kita
Mereka yang selalu bersama kita di segala sudut kehidupan
Mereka yang menganggap kita ada disaat orang lain menganggap tidak ada
Mereka yang tidak memandang harta ataupun martabat kita
Mereka yang membuat kita sederhana
Mereka yang rela mengorbankan waktunya demi kita
Mereka yang hadir sebagi tumpuan air mata kesedihan dan kebahagiaan
Mereka yang mengajarkan kita tentang kejujuran
Mereka yang mengisi hari hari kita penuh warna 
Mereka yang mau berbagi tawa dengan kita
Mereka yang selalu menghargai kelebihan atau kekurangan kita 
Mereka yang tidak peduli dengan kekurangan kita
Mereka yang menerima kita apa adanya bukan ada apanya
Mereka yang mengerti perasaan kita, tanpa kita harus mengucapkan
Mereka yang menuntun kita dalam kegelapan 
Mereka yang bisa diajak berdiskusi
Mereka yang lebih senang mengalah saat berselisih faham dengan kita
Mereka yang kehadirannya selalu kita tunggu
Mereka yang selalu kita rindukan
Mereka yang setia mendengarkan celotehan kita
Mereka yang membantu menyelesaikan setiap masalah yang kita hadapi
Mereka yang membela kita didepan orang lain
Mereka yang selalu mengingatkan saat kita berbuat salah
Mereka yang selalu mengajak kita dalam kebaikan
Mereka yang membuat kita menjadi lebih baik 
Mereka yang membuat kita nyaman bagaimanapun keadaan di sekitar kita
Mereka yang rela uang jajannya kita pinjam saat kita butuh
Mereka yang selalu peduli dengan keadaan kita
Mereka yang selalu bertanya bagaimana keadaan kita
Mereka yang rela membantu menyelesaikan PR kita
Mereka yang bisa dipercaya 
Mereka yang selalu simpati dan ber-empati kepada kita
Mereka yang tidak akan hilang dari fikiran kita
Mereka yang selalu mendukung kita dalam keadaan apapun
Mereka yang membuat kita seperti sekarang ini
Mereka yang membuat kita jadi diri kita sendiri 
Mereka yang sulit dicari karena proses yang panjang
Mereka yang istimewa
Mereka yang berbeda dari yang lain 
Mereka yang sulit didefinisikan
Mereka yang kita anggap matriks
Mereka adalah teka teki 

Mereka adalah TEMAN. Bukan TEMAN BIASA. Tapi MEREKA YANG BENAR - BENAR TEMAN


Bukan mereka yang hadir dalam sekejap di kehidupan kita
Bukan mereka yang datang dan pergi begitu saja 
Bukan mereka yang ada hanya saat mereka butuh
Bukan mereka yang dengan mudah melupakan kita
Bukan mereka yang mentertawakan saat kita terjatuh
Bukan mereka yang mempermalukan kita
Bukan mereka yang munafik
Bukan mereka yang hanya memanfaatkan kita
Bukan mereka yang menjerumuskan kita pada keburukan
Bukan mereka yang meninggalkan kita begitu saja saat mereka bosan
Bukan mereka yang menghindar dari masalah yang kita hadapi
Bukan mereka yang memandang dari harta ataupun martabat kita
Bukan mereka yang menganggap kita sebagai musuh
Bukan mereka yang membiarkan kita kedinginan
Bukan mereka yang membiarkan kita kepanasan
Bukan mereka yang memojokkan dan menurunkan mental kita
Bukan mereka yang membuat kita kecewa
Bukan mereka yang membiarkan kita terluka
Bukan mereka yang menghina
Bukan mereka yang mencaci
Bukan mereka yang egois


Ya, BUKAN MEREKA. Tapi MEREKA.

 

Mereka adalah TEMAN. Bukan TEMAN BIASA. Tapi MEREKA YANG BENAR - BENAR TEMAN




Tuesday, September 2, 2014

Rajin ???

Huh...hah...huh...hah...
PERHATIAN !! Ini bukannya kepedesan, tapi saya sedang sesak nafas karena tugas yang bertubi tubi dan menumpuk hingga sulit bernafas seperti sekarang.

Baiklah, sebelumnya ijinkan saya mengucap salam terlebih dahulu,

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Berjumpa dengan Artis Papan Atas dengan cerita yang sedikit ngawur, semoga anda terhibur dan semoga anda tidak kabur. Huahahhha.....

Seperti yang saya bilang tadi, sekarang saya benar benar mengalami masa masa kritis. Bagaimana tidak, tugas sekolah itu loh yang jumlahnya tidak bisa dihitung dengan akal sehat. Buanyaaaakkkk bangettt nget nget ngetttt. #ALAY -_-

Sampe sampe sulit bernafas seperti sekarang. Ya, benar. Tugas sekarang sedang merajalela. Tugas di kelas XI lebih banyak dari tugas di kelas X dulu. Ditambah lagi saya jurusan IPA. Dan sekarang kurikulumnya baru, yaitu kurikulum 2013. Aaaaaaa..........kepala ini benar benar mau meledak.

Saya sangat tidak setuju dengan kurikulum 2013 ini. Ada tambahan mata pelajaran. Jam belajarnya juga ditambah. Otomatis tugasnya juga semakin buanyaakkkkk. Dan harus rela pulang sore setiap hari. Oh no! -_-

Saya hanya bisa mengelus dada, sambil mengedipkan mata, sambil menganga melawan semua tugas tugas itu. Setiap saya melihat meja belajar yang penuh dengan tumpukan tugas, rasanya terharu sekali. Saya kepengen nangis. Saya ingin berteriak kepada dunia dan minta tolong kepada orang orang yang mendengar teriakan saya, untuk membantu menyelesaikan semua tugas yang tidak berperikemanusiaan itu. 

Tiap kali melihat tumpukan tugas, saya mencoba untuk istighfar. Tapi, walaupun saya sudah istighfar beribu  ribu kali tetap saja semua tugas itu tidak akan terselesaikan. Satu - satunya cara agar semua tugas itu hilang, yaitu dengan mengerjakannya.

Errrrr, kelihatannya saya terlalu ALAY. Ya, memang. Penyakit ALAY saya meningkat 99,99% akibat banyaknya tugas yang diberikan oleh bapak ibu guru.
Banyak sekali dampak negatif yang saya alami akibat tugas yang amat sangat banyak yang mendalam itu. Contohnya : jadwal syuting saya terganggu (baca saja : MENGKHAYAL), jadwal Meet n Greet dengan fans juga terganggu (baca : MENGKHAYAL lagi), jalan jalan ke luar negeri tertunda, syuting sinetron baru CHSP (Catatan Hati Seorang Pelajar) terhambat, dan masih banyak lagi. 

Ada lagi dampak negatif yang saya alami. Yaitu, blog ini jadi terlantar seperti anak tanpa ayah tanpa ibu. Kasihan sekali blog ini. Maafkan saya blog, setelah beribu - ribu detik lamanya saya baru sempat menjenguk kamu. Maaf. Sekali lagi maaf. #tuh kan alay saya kumat. 

Sebagai murid yang lemah tak berdaya, saya hanya bisa pasrah dan mengerjakan tugas (yang banyak ) itu sebisa saya. Saya berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan semua tugas itu. Yaitu dengan menyontek. Ya, penyakit menyontek saya dari dulu belum juga hilang. Dan saya tidak tahu sampai kapan  penyakit itu akan hilang dari tubuh saya. Huahahha.....

Saya sadar, sebenarnya tugas yang menumpuk itu akibat saya sendiri. Jika saya RAJIN mengerjakan tugas tugas itu pasti satu persatu akan selesai. Dan tidak akan menumpuk seperti ini. Tapi sayangnya, saya bukanlah anak yang RAJIN. Tapi anak yang (bisa dibilang) "pe-MALAS".

Ngomong - ngomong soal RAJIN, dulu waktu kelas X saya pernah baca sampul buku teman saya yang bertuliskan : "Orang yang rajin pasti akan sukses". Saya penasaran, apakah itu benar ?

Karena saya bukanlah orang yang rajin. Berarti kalau tidak rajin, saya tidak akan sukses. Apa itu benar ? Saya tidak percaya, karena saya mengira kalau orang sukses itu tergantung nasibnya, bukan karena dia RAJIN. Dan saya juga mengira, orang sukses itu orang yang beruntung atau istilahnya "bejo".

Dalam hati saya bertanya - tanya. Akhirnya saya tanya kepada teman dengan pertanyaan "apakah kalimat ini benar?". Dan dia menjawab "YA"

Saya coba tanya lagi kepada teman yang lain dengan pertanyaan yang sama. Tapi jawabannya juga sama. Satu persatu saya tanyai. Dan mereka menjawab dengan jawaban yang sama pula. "YA"

Okelah, akhirnya saya nyerah untuk bertanya kepada teman - teman. Saya bertanya pada diri sendiri. Saya terus memikirkan kata - kata tadi. Setelah berfikir sekian detik lamanya, akhirnya pertanyaan yang melekat pada otak ini hilang dalam sekejap. Saat itu saya sudah tidak memikirkan kalimat itu.

Sampai akhirnya, saat perjalanan pulang dari rumah si mbah lebaran beberapa waktu lalu, kata kata RAJIN muncul lagi di kepala. Dalam perjalanan kita sekeluarga ngbrol di dalam mobil. Mama saya mengatakan : "Wah, mbak Dewi (nama samaran) itu rajin sekali, tidak seperti mbak Agnes"

Waduh, kata kata itu mak jleb sekali, huahaha. #bercanda :D

Mbak Dewi (nama samaran) itu adalah anak dari kakaknya bapak saya. Memang benar, saya akui dia memang rajin. Beda sekali dengan saya. Dia rajin bantu - bantu pekerjaan rumah ataupun pekerjaan lainnya. Beda dengan saya yang bisanya cuma makan, tidur mulu.

Umurnya pun tidak jauh beda dengan saya. Dia lebih tua dua tahun dari saya. So, dia sudah lulus SMA.

Setelah mama mengatakan seperti itu, saya jadi teringat kata "RAJIN" di sampul buku itu. Akhirnya dalam perjalanan saya berfikir, bertanya tanya dalam hati, mencari kebenaran akan kalimat yang berbunyi "Orang yang Rajin Pasti Akan Sukses" itu.

Setelah sekian detik waktu saya habiskan untuk berfikir, akhirnya ditemukan penyelesaian akan kebenaran kalimat tersebut. Setelah menimbang, mengingat dan memutuskan, saya mengakui bahwa kalimat itu BENAR. 

Saya jadi percaya kalau orang yang rajin pasti sukses. Ya, saya percaya. Dulu saya pernah mengatakan kalau dalam diri seseorang harus ada ilmu dan kreatifitas. Tapi ternyata rajin juga dibutuhkan. Itu menurut pendapat saya. Entah pendapat orang lain seperti apa.

Contoh sederhananya kita ambil dari seorang penjahit. Yang dibutuhkan pertama kali adalah ilmu menjahit. Dia harus tahu terlebih dahulu dasar - dasar menjahit itu seperti apa. Setelah dia menguasai ilmunya, yang dibutuhkan selanjutnya adalah kreatifitas. Ya, dia harus bisa mengaplikasikan ilmunya untuk membuat suatu barang. Dia juga harus kreatif untuk mencari inovasi dari waktu ke waktu.

Jika dia ingin menjadi penjahit yang handal, harus jadi orang yang kreatif. Dia harus mencari ide ide yang baru dan unik agar usahanya diminati banyak orang. Dia harus berkembang. Jangan menerima keadaan apa adanya. Harus berusaha belajar hal hal yang baru. Atau selain menjahit, juga belajar pola dan desain. Nah, itulah kreatif.

Yang terakhir yaitu rajin. Setelah menguasi ilmu dan kreatifitas, selanjutnya dia harus rajin atau tekun dalam mengelola usaha tersebut. Dia harus mengelola usaha itu dengan sepenuh hati. Jangan setengah - setengah. Dan jangan mudah bosan dengan usaha tersebut. Jangan gonta ganti usaha. Pokoknya harus mengelola usaha tersebut dengan maksimal dan lakukan dengan ikhlas.

Rajin dan tekun itu sama apa beda? Saya tidak tahu :D

Jadi, rajin itu sangat diperlukan selain ilmu dan kreatifitas. Kita sebagai pelajar juga harus rajin dalam belajar. Kita harus bangun dari ke-MALAS-an menuju ke RAJIN. Tapi apakah saya bisa ? Tidak ada yang tidak mungkin sebenarnya. Jika kita mau dan berusaha kita pasti bisa. #cielahh :D

Namun yang jadi permasalahan adalah penyakit malas saya sudah akut. Dan apakah saya bisa menjadi anak yang rajin ? Memang semua hal tidak bisa dilakukan dengan cepat. Semua butuh proses. Mungkin saya harus memperbaiki diri mulai dari hal yang terkecil dulu.

Jika menjadi anak rajin, pasti kehidupan saya akan berubah 180 derajat. Saya tidak akan pernah menyontek pekerjaan teman, karena saya rajin mengerjakan tugas sendiri. Saya tidak akan pernah mendapat nilai jelek, karena saya rajin belajar. Saya tidak akan pernah telat, karena saya rajin berangkat sekolah pagi. Saya tidak akan punya jerawat, karena saya rajin merawat wajah setiap hari. Kamar tidak akan berantakan, karena saya rajin merapikan setiap hari. Lemari tidak akan seperti kapal pecah, karena saya rajin merapikan setiap waktu.

Itulah beberapa hal yang mungkin terjadi jika saya menjadi anak yang rajin. Masih banyak lagi yang lain. Kehidupan saya benar benar akan berubah jika saya menjadi rajin. Mungkin jika saya rajin, saya akan menjadi murid teladan. Huahahaha

Saya sering mengalami kegagalan dalam mencoba sesuatu, mungkin salah satu faktornya  karena saya tidak rajin. Saya merasa cepat bosan. Dan mencoba sesuatu yang baru lagi. Begitu seterusnya. Akhirnya waktu yang sangat panjang ini saya habiskan untuk mencoba hal hal yang baru. Dalam arti tidak tetap.

Kadang saat saya merasa malas, saya teringat orang - orang yang (maaf) mengalami cacat fisik. Walaupun dia cacat dalam fisik, tetapi dia tidak cacat dalam semangat. Dia berusaha  dan berusaha sampai akhirnya dia bisa. Banyak juga kalangan dari mereka yang memiliki prestasi yang cemerlang.

Juga saya teringat orang orang yang kurang dalam ekonomi, atau orang orang yang tidak punya ayah atau ibu (yatim piatu). Mereka juga semangat. Mereka bisa bangun dari keterpurukan. Itulah yang patut ditiru.

Sementara kita diciptakan ALLAH dengan sempurna dan juga tercukupi, apakah kita akan menggunakan waktu kita hanya untuk bermalas - malasan ?  Itu sangat disayangkan sekali. Harusnya gunakan waktu kita sebaik mungkin. Se-efisien mungkin. Ayolah kita bangkit dari keMALASan.

Sebenarnya sekarang ini saya sedang menasihati diri sendiri. Karena saya juga belum bisa menggunakan waktu sebaik mungkin. Saya masih bermalas - malasan. Saya masih sering menunda - nunda suatu pekerjaan.

Okelah, saya akan mencoba untuk menjadi anak yang rajin. Ya, jika saya bisa. INSYAALLAH.
Mulai dari sekarang saya harus memperbaiki diri. Ayo bangun dari kemalasan dan perbaiki diri.

Kesimpulannya rajin itu dibutuhkan selain ilmu dan kreatifitas. Itu menurut saya.

Baiklah sekian dari saya, jika ada tutur kata yang kurang berkenan mohon dimaaafkan. Karena saya hanyalah manusia yang amat sangat biasa, yang tidak luput dari kesalahan. Huahaha.

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

#salamArtisPapanAtas