Wednesday, December 31, 2014

Tulisan Akhir Tahun


Halo !

Akhirnya saya muncul lagi. Lama gak nongol ini. Biasalah artis sibuk binggo. Ini juga habis konser nusantara. Capek sekali cinnnn. O iya, apalagi tiap manggung harus sedia bedak minimal 1 ember cinn. Asisten eke saja sampai kewalahan lo cin. Lalu kostum pas manggung itu full color cinnn. Dari ujung kaki sampai ujung kepala warnanya beda semua. Bahkan muka eke juga warna warni. Bisa dibayangkan, bentuk saya sebelas duabelas sama badut.  Pokoknya dandanan eke gak kalah menarik sama Syahrini. Sama - sama cetar membahana gitu. Rambut eke juga gak kalah keren pas manggung. Rambut disanggul. Sanggulnya itu tinggi banget. Tingginya sampe 5 meter cinn. Itu sanggul sekalian dibuat tower. Pokoknya dandanan eke cetar banget. Unju - unju gimana gitu. Ih, cucok deh. Barang siapa yang melihat dandanan saya pas manggung waktu itu, dijamin bakalan diare 7 hari 7 malam ciiiynnnnnnn. Ngomong - ngomong kenapa bahasa saya seperti banci + ibu ibu soalita gini ya cinnn ?

Ini ngomong apa sih ? Oke, saatnya bicara serius cinnnnn.

Btw, hari ini adalah hari terakhir di tahun 2014. Jadi, tepat nanti jam 12 malam terompet mulai dibunyikan. Yap, tahun baru pemirsah. Sebentar lagi kita akan menginjak di tahun 2015. Entah kenapa saat pergantian tahun seperti ini, rasanya pengen nangis. Saya juga tidak tahu sebabnya kenapa saya ingin menangis, huah. O, iya Negara kita juga sedang berduka saat ini. Salah satu maskapai penerbangan di Indonesia mengalami musibah. Pasti sudah tahu semu kan. Jadi, mari kita doakan yang terbaik untuk para korban yang mengalami musibah itu. Kita boleh merayakan pergantian tahun ini dengan bersenang - senang, tapi juga jangan lupakan mereka yang mengalami musibah tersebut. Tetap doakan yang terbaik untuk mereka.   

Dan seperti biasa, setiap malam pergantian tahun seperti ini saya selalu terkurung di rumah. Nggak kemana - kemana, dirumah hanya duduk didepan TV. Betapa ngenes-nya saya. Huahaha. Tapi, tidak masalah juga. Ini adalah kesempatan untuk mengurus blog yang lama saya tinggal ini, haha. 

Banyak sekali cerita di tahun 2014 ini. Ya, pokoknya banyak banget. Contoh yang pertama adalah kenaikan kelas. Kenaikan kelas dari kelas X ke kelas XI. Sebenarnya itu adalah hal yang saya benci. Karena  kita harus beradaptasi dengan hal baru. Tapi, lama kelamaan sudah bisa terbiasa. Saya bisa akrab dengan orang orang baru itu. Ya, inilah hidup. Kita harus tetap berjalan kedepan walaupun di awal sulit. Cielah.

Yang kedua adalah cerita bersama MEREKA. Ya, MEREKA. Banyak kenangan yang tidak terlupakan dengan mereka. Dan itu tidak bisa diungkapkan dengan kata - kata, haha. Yah, intinya banyak sekali kenangan atau cerita cerita tak terlupakan bersama mereka. Tahun 2014 itu.........ISTIMEWA (ngikutin gaya bicaranya cherrybelle)

Ada lagi cerita yang lain. Tahun 2014 adalah tahun terbentuknya nama fans untuk saya, huahaa. Nama fans saya adalah "Nagari Lovers". Awal terbentuknya itu, ketika saya membuat stiker. Inilah bentuk stikernya :

desainnya sangat sederhana


Saya membuat stiker itu tidak banyak. Hanya belasan stiker yang saya bagikan ke teman - teman. Selanjutnya sebagian dari mereka ada yang foto bersama stiker itu dan diupload ke media sosial dan diberi tulisan "Nagari Lovers". Itulah awal terbentuknya nama fans saya, haha. Selanjutnya, Nagari Lovers jadi trending topic di media sosial selama beberapa hari. Berasa seperti artis beneran, haha. Yang saya lakukan itu konyol sekali. Setelah saya membagikan stiker itu, ada yang bertanya, 

"Apa motivasimu kok bisa buat stiker seperti ini?"

Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Justru saya baru terfikirkan tentang motivasi seteah ada yang bertanya tadi. Saya juga tidak tahu kenapa saya pengen buat stiker itu. Tau ah. Tapi, setelah saya fikir fikir perbuatan yang saya lakukan itu konyol. Ah, tapi tidak apa - apa. Siapa tahu bisa jadi artis beneran, huahaha.#mengkhayalagi

Lupakan stiker. Pokonya banyak cerita selain yang saya sebutkan diatas. Jika saya menulis tentang cerita di tahun 2014, mungkin bisa menghabiskan ratusan lembar kertas, haha. 

Seiring pergantian tahun, kita juga harus merubah diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. Sebenarnya tidak hanya saat pergantian saja kita merubah diri kita menjadi yang lebih baik. Setiap hari bahkan setiap detik yang kita lalui, itu adalah saat untuk merubah diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. Kita juga patut bersyukur, masih diberi waktu untuk memperbaiki diri dan meraih apa yang inginkan di tahun 2015 nanti (InsyaAllah).  Gunakan waktu sebaik - baiknya untuk memeperbaiki diri. Hidup adalah perpindahan. Kalau hari ini masih sama dengan hari kemarin, buat apa ?

Pokoknya di tahun 2015 nanti, apapun harus lebih baik. Ya, semua orang pasti berharap seperti itu. Salah satu harapan saya adalah bisa mengelola blog ini dengan lebih baik, haha. Kasihan kan, kalau gak diurus, haha. Tapi, tidak hanya itu harapan saya. Masih ada ratusan harapan yang harus diraih.

Semoga tahun 2015 lebih hebat daripada tahun 2014. Semoga banyak cerita cerita yang lebih hebat daripada tahun 2014. Semoga apa yang kita inginkan di tahun 2015 bisa tercapai, Amin. 

Semoga saya bisa jadi artis di tahun 2015 ,bruakakak. Abaikan saja yang ini :v #JustKidding. Ini harapanku, mana harapanmu ? haha

Oke, cukup sekian. Selamat menikmati malam tahun baru 2015. Tetap berjuang, perjalanan kita masih panjang kawan! O iya, happy holiday juga.
Saya Agnes Pratiwi Puspanagari undur diri. See next year ! Sekian dan terimakasih.

Good bye 2014, welcome 2015 :))
#HappyNewYear's2015

Saturday, November 8, 2014

Penting Gak Penting

Kali ini saya akan bercerita mengenai sesuatu yang penting gak penting. Sebelumnya sudah saya beritahu, kalau ceritanya itu penting gak penting. Jadi, yang tidak mau melanjutkan baca silahkan. Dan yang mau baca sampai akhir silahkan. Tapi jangan salahkan saya bila nanti menyesal. Beneran mau baca ? Baiklah.

Test..test..
Saya akan cerita mengenai peristiwa kemarin. Atau tepatnya pada hari Jum'at. Bukan cerita soal fenomena kalimat "Thank's God It's Friday" atau disingkat #TGIF yang membanjiri sosial media tiap hari Jum'at akhir akhir ini. Bukan soal saya tidak mengerjakan PR. Bukan pula tentang UTS Fisika yang nilainya sangat mengenaskan. Bukan itu. Tapi ada cerita lain, yaitu...

Saat pulang sekolah, Nitia ke kelas saya. Dia mengatakan kalau mau cari bambu di rumah eyangnya. Dan berhubung rumah saya di desa, dan banyak bambu disekitar rumah, saya pun menawari untuk cari bambu dirumah saya saja. Dan dia menerima tawaran saya. Kita jalan ke kelas mia 6 untuk mengajak Ilham sama Bagas. Mereka pun juga menyetujui, tapi sebelumnya sholat Jum'at dulu.

Sebentar, kok bambu segala buat apa ? Jadi ceritanya begini, kita anak anak PRAMUKA akan dilantik menjadi Laksana. Rencana pelantikannya itu hari Sabtu (hari ini). Dan saat pelantikan ada barang barang yang harus dibawa, dan salah satunya adalah bambu runcing. Bambunya itu ada ukurannya. Tinggi 1.945 m, diameter 8 cm, panjang runcingnya 17 cm. Maka dari itu kita cari bambu.

Balik lagi ke cerita. Berhubung Ilham dan Bagas masih sholat Jum'at, saya dan Nitia berangkat duluan. Saat hampir sampai rumah, gak ada hujan gak ada angin tiba tiba motor saya mogok. Padahal rumah tinggal beberapa ratus meter, pakai acara mogok segala. Dan ketika Nitia mengetahui kalau motor saya mogok, dia malah tertawa. Mukanya merah, disertai tawa yang kesannya mengejek. O em ji ! Bukannya bantu malah diketawain. Tapi lucu juga sih, saya pun ikut tertawa. Huahahahahhaha.....

Dengan terpaksa, motor dipinggirkan di tepi jalan. Saya mencoba menyalakan mesin, tapi tidak bisa nyala. Saya lakukan itu berulang kali. Tapi hasilnya tetap gak bisa nyala. Seketika, saya teringat motor mogok karena kehabisan bensin beberapa bulan yang lalu. Yang saya tulis DISINI.

Tapi, kali ini masalahnya bukan karena bensin habis. Saya tidak tahu masalahnya apa. Sampai akhirnya ada orang baik hati menolong motor saya yang sedang koma. Dia pun bisa menyalakan motor saya. Hebat sekali dia. Setelah motor menyala, saya dengan cepat mengendarai motor itu, takut kalau nanti mogok lagi. Ternyata, saya lupa mengucapkan "terima kasih" kepada orang tadi. Ah, lupa lagi. Tapi untungnya Nitia sudah mengucapkan terima kasih.

Sampailah dirumah. Sambil menunggu Ilham dan Bagas datang, kita sholat dan makan. Setelah menunggu sekian lama, mereka belum juga datang. Akhirnya kita memutuskan untuk nonton film. Kita menunggu mereka sangat lama sekali. Bahkan film yang kami tonton sudah berjalan setengah. Kemana saja mereka. Seteleh berpuluh - puluh menit menunggu, mereka datang juga. Ternyata yang datang tidak hanya Ilham sama Bagas. Ada tambahan lagi, yaitu Arif sama Yusfin. Nah, setelah semuanya lengkap, pencarian bambu pun dimulai. Jeng..jeng..jeng.....

Kita langsung menuju ke TPK. Eh, TKP maksudnya. Saya menyiapkan gergaji sama parang untuk me-mutasi si bambu. Ternyata, memotong bambu tidak semudah yang dibayangkan. Ada kendala kendala yang dihadapi. Kalau saya sama Nitia tidak kerja apa - apa. Paling paling cuma mem-foto mereka. Kita kaum hawa bagian dokumentasi saja, haha.

Dengan semangat yang mereka miliki, akhirnya bambu yang tinggi itu bisa ditakhlukkan. Sipp, 4 jempol buat kalian. Seragam mereka basah karena keringat. Kebetulan mereka memang masih memakai seragam sekolah. Mama saya pun membuatkan es buat mereka.

Mereka memotong bambu sesuai ukuran yang sudah ditentukan. Tinggi 1.945 m. Tapi, sama anak anak dibuat 2 meter biar enak ngitungnya. Agar tidak bosan, mereka sering nyanyi bareng bareng. Bisa disebut sebagai grup paduan suara. Atau bisa juga disebut "BOYBAND TERSELUBUNG". Dan sering kali mereka berjoget ala laki laki pada umumnya. Dan barangsiapa yang melihat, pasti akan geli. Nitia pun mengatakan,

"Ya ampun Nes, kita ternyata punya teman seperti itu", disertai tawa.
"Huahahahaha", saya pun membalas dengan tawa juga.

Sudah semakin sore, mereka belum selesai juga. Dan saya melihat, mereka sudah capek sekali. Lalu saya menawari mereka, bagaimana kalau minta bantuan orang lain. Mereka pun menyetujui. Saya minta bantuan ke Mas Matori. Nah, dengan begitu kerja mereka tidak terlalu berat. Dan mereka masih tetap melanjutkan pekerjaannya sebagai boyband terselubung.

Berhubung diantara mereka belum ada yang makan siang, saya sama Nitia pergi membelikan makanan untuk mereka, yaitu mi ayam yang ada di desa saya. Letaknya mungkin sekitar 1 km lebih dari rumah saya. Seperti biasa, jalanan di desa saya itu rusak parah. Dan dalam perjalanan saya bicara kepada Nitia,

"Nit, desa yang seperti ini akan bangga mempunyai saya. Bayangkan, seorang artis papan atas lahir dari desa ini. Kelak desa ini akan terkenal, yo po ra ?", saya ngomong seperti itu seperti mengigau, haha.
"Iya, amiin", Nitia pun menjawab seperti itu dan mungkin sedikit terpaksa, haha.

Ketika hampir sampai di warung mi ayam, kita sudah diguyur hujan. Saya pun ngebut agar cepat sampai tujuan. Sampailah di warung mi ayam Pak Tomo. Kita memesan mi ayam. Setelah itu kita menunggu pesanan dan menunggu hujan reda. Hujannya disertai angin. Dan kita bingung bagaimana cara pulang. Karena tidak bawa mantel ataupun payung.

Dengan terpaksa kita menunggu hujan sampai reda. Saya pun berdoa agar hujan bisa reda, untuk sementara. Dan berharap do'a saya dikabulkan. Setelah menunggu dan menunggu, hujan pun reda. Err...sebenarnya masih gerimis sih. Tapi gak papa. Kita nekat pulang. Saya pun mengendarai motor dengan kecepatan lumayan  tinggi. Saya abaikan jalanan yang rusak. Yang penting cepat sampai rumah untuk menghindari hujan susulan. Tapi, kasihan motor saya. 

Pokoknya saya memfokuskan untuk menyetir motor sambil ngebut. Walaupun ada genangan air, langsung saya terobos. Saat ada genangan air, saya memberi aba  aba untuk mengangkat kaki. Sumpah itu keren. Sensasinya itu loh. Naik motor ngebut, hujan, kaki diangkat - angkat, sambil teriak - teriak.Mungkin kalau ada sutradara yang melihat, pasti saya akan dijadikan pemain film yang berperan sebagai tukang ojek, huahah.

Akhirnya, kita sampai di rumah dengan selamat. Dan mereka sudah berada di dalam rumah. Makan dimulai.. Setelah selesai makan, bapak saya pulang kerja dan membawakan martabak sama molen. Perut mereka ternyata masih kuat menerima martabak itu. Satu porsi martabak habis oleh mereka. Apalagi si Yusfin, makannya sangat banyak sekali. Benar benar perut karet, hahah. Kalo ada lomba makan terbanyak, pasti dia juaranya.

Setelah itu, mereka memutuskan untuk pulang. Sebenarnya masih gerimis. Tapi, mau gimana lagi, mereka harus pulang karena sudah maghrib. Mereka bersiap - siap pulang. Dan ketika mereka mengambil motor di garasi, ada adegan yang super membuat tertawa. Si Ilham berulah. Dia menekuk celananya sampai ke atas memamerkan pahanya yang cungkring. Astaghfirulloh... Dan dilihat sekilas, seperti tidak memakai celana. Padahal dia pakai celana. Itu sangat amat lucu sekali. Sebenarnya ada fotonya, tapi saya tidak akan menyebarluaskan, karena itu melanggar norma, hahaha.

Mereka pun pulang ke rumah masing  masing (yaiyalah). Tapi, berhubung sudah malam, bambunya ditinggal dulu di rumah saya. 
 
Tidak lama kemudian, ada pesan masuk di handphone. Dan inti dari pesan itu adalah pelantikan laksana tidak jadi hari Sabtu tapi diundur Kamis depan. O em ji ! Tapi gak papa, ada hikmah yang dapat dipetik. Mereka pulang dengan perut yang kenyang, haha

Inilah beberapa fotonya :









hanya akting belaka :v


Baiklah, sekian dan terimakasih :))

Thursday, October 23, 2014

Ilmu atau nilai ?

Tepat kemarin hari Rabu tanggal 22 Oktober tahun 2014, Ujian Tengah Semester (UTS) dinyatakan selesai. tok..tok..tok (ketuk palu 3 kali).
Akhirnya bisa juga melewati hari hari keramat itu. Hari yang sangat dibenci oleh sebagian pelajar, terutama saya haha. Tapi sekarang sudah bebas dan mari kita ucapkan hamdalah bersama sama :v. Alhamdulillahirobbil'alamin.....

Seperti biasa, banyak sekali halangan dan rintangan saat mengerjakan UTS. Misalnya hujan, angin tornado, halilintar, banjir. Eh, bukan itu. Maksudnya saya kesulitan mengerjakan. Ya, itulah saya. Banyak sekali soal yang tidak bisa saya kerjakan. Kurang belajar memang. Karena saya adalah murid yang tidak suka belajar, haha. 

Saya kerjakan soal sesuai keadaan otak ini. Walaupun harus mengeluarkan jurus andalan yang biasa saya gunakan saat ujian. Jurus apakah itu ? "Jurus Pengawuran". Ya, benar. Kalau sudah tidak bisa mau gimana lagi, terpaksa Jurus Pengawuran itu saya gunakan. Untuk hasilnya nanti, saya serahkan pada Yang Maha Kuasa. Berapapun nilainya, saya akan mencoba menerima dengan hati yang ikhlas. Nilai jelek ? Ah, bukan masalah !

Ngomong - ngomong soal nilai, guru saya Bu Maria seorang guru mata pelajaran Kimia pernah mengatakan,

"Sekolah itu yang dicari ilmu, bukan nilai. Jadi, nilai jelek tidak masalah. Nilai bisa diatur", katanya.

Hal ini beliau katakan saat remidial ulangan harian kimia. Karena saat itu nilainya rata rata jelek. Apalagi nilai saya. Mungkin setiap orang yang melihat nilai saya, akan mengalami kejang - kejang dengan mulut mengeluarkan busa, lalu pingsan seketika, huahaha. Pokoknya nilai saya amat sangat jelek yang mendalam. Yang tidak kuat bisa lambaikan tangan.

Oke, balik lagi ke topik. Benar juga pernyataan Bu Maria itu. Sebenarnya kita sekolah ini menuntut ilmu atau menuntut nilai ? Sebenarnya yang kita cari selama ini ilmu atau nilai ? Yang kita cari adalah ilmu. Ya, ilmu yang seharusnya bisa kita terapkan dalam kehidupan.  Kalau masalah nilai bisa diatur. Mau nilai bagus ? Gampang, tinggal nyontek teman yang pintar. Bisa juga bawa buku buat nyontek. Atau bisa nyogok bapak ibu guru biar diberi nilai bagus. Gampang kan ? Itu hal yang bisa dilakukan kalau niat sekolah untuk cari nilai. Tapi bukan itu yang kita cari.

Ilmu yang kita dapat tidak bisa diukur dengan nilai yang kita peroleh menurut saya. Nilai bukanlah ukuran valid dalam mengukur kemampuan seseorang. Benar ? Karena ada juga anak yang bisa dibilang "memiliki kemampuan lebih" dibanding yang lain, malah mendapat nilai ujian lebih jelek daripada anak yang memiliki kemampuan dibawahnya.

Memang, ilmu tidak bisa diukur hanya dengan dua atau tiga digit angka di lembaran kertas. Hanya diri kita sendiri yang bisa mengukurnya.

Orang yang lebih mementingkan nilai atau terlalu ambisius terhadap nilai, biasanya akan melakukan segala cara agar nilainya bagus. Sampai cara yang dilarang pun juga dilakukan, misalnya mencontek, dan lain sebagainya.

Contohnya adalah saya. Ehm..ehm.. Dulu ketika SMP, saya bisa dibilang terlalu berambisi untuk mendapatkan nilai bagus. Dan pada kelas 8 SMP, saya melakukan hal yang dilarang. Saya sering membawa "barang terlarang". Yaitu buku buat nyontek, handphone buat browsing dan juga untuk sms jawaban, yang terakhir adalah kalkulator. Dasar ! Gara - gara keseringan bawa "barang terlarang" itu, saya semakin malas belajar.

Hal seperti itu dimulai di kelas 8. Mungkin waktu itu terpengaruh juga dengan lingkungan. Kalau kelas 7 SMP saya tidak pernah seperti itu, apalagi SD. Gak bakal berani. Memang kelas 8 adalah jaman SMP paling nakal, huaha.

Hal yang saya lakukan itu memang salah. Sangat melanggar aturan. Dan saya mengakui kesalahan itu. Tapi, setelah itu saya belajar dari kesalahan. Mulai SMA, awal kelas X sampai sekarang saya tidak lagi melakukan seperti itu. Oke, ceritanya sudah taubat :D. Tapi masih sering nyontek teman. Tenang, tidak banyak kok. Mungkin minimal 10 soal. Iya, minimal haha.

Balik lagi. Terlalu ambisius dengan nilai itu tidak baik. Jadi, yang dibutuhkan itu nilai apa ilmu ? Kalau ilmu, berarti nilai tidak dibutuhkan ? Apa mungkin dua - duanya dibutuhkan ? Errr....

Yang pasti kita rubah dulu niat kita dalam sekolah. Kita niatnya untuk mencari ilmu. Jika ilmu itu sudah kita kuasai, nilai akan menyusul. Jangan teralu berambisi untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Iya kalau nilai yang tinggi itu dapat kita pertanggungjawabkan. Maksudnya, apakah nilai yang tinggi itu sudah benar benar sesuai dengan ilmu yang kita peroleh. Atau sudahkah sesuai dengan kemampuan kita ?. Banyak kok yang mendapat nilai tinggi tapi hasil nyontek dan lain sebagainya. 

Memang banyak keuntungan jika kita mendapat nilai tinggi. Misal, dipuji orang tua, dipuji bapak ibu guru, dipuji oleh teman, dibanggakan sekolah, dan masih banyak lagi. Tapi apakah pujian pujian itu yang kita butuhkan ? Tidak. Ilmu lah yang kita butuhkan untuk masa depan. Bukan pujian yang sifatnya hanya sementara.

Untuk apa nilai itu ? Apa bisa dijual ? Atau diwariskan ke anak cucu ? Ah, tidak mungkin. Berbeda dengan ilmu. Ilmu bisa kita amalkan ke orang lain. Bisa kita wariskan dari generasi ke generasi.

Nilai jelek bukan masalah. Karena itu akan memotivasi kita untuk lebih giat dalam menuntu ilmu. Yang terpenting adalah seberapa ilmu yang bisa kita serap. Bukan tingginya nilai yang kita peroleh. 

Jadi, pilih yang mana? Ilmu atau nilai ? Silahkan dipilih. 

Saya Agnes Pratiwi Puspanagari, pamit !!

Sunday, September 28, 2014

XI MIA 1

Assalamu'alaikum everyone, hari ini sehat ?
Apakah ada yang tanya kabar saya? Kabar saya insyaallah setengah baik setengah buruk. (padahal ga ada yang tanya kabar -_-)

Para alumnus XG mana, mari merapat. Bagaimana kabar kalian ? Baik ? Sehat ? Sakit ? Apa masih mengalami PELAJAR SINDROM ? Yang masih mengalami coba angkat kaki. Tuh, gak ada yang angkat kaki. --"

Ya, mereka sudah nyaman dengan kelas yang baru. Cieee yang ngerjain PR bareng teman baru. Cieee yang selfie berjamaah bareng teman baru. Cieehh..yang jajan ke kantin sama teman baru. Cieee yang ke toilet bareng teman baru. Cieee yang nongkrong bareng teman baru. Cieee yang jalan jalan bareng teman baru. Cieee yang punya gebetan baru. Cieehh yang pulpennya baru. Cieehh yang hidungya baru. Cieehh yang mukanya baru. Ciee...ciee...uhuk...uhuk..hoek..hoek. #maaf tersedak biji duren.

Sudah.Lupakan! -_-

O iya, yang belum tahu apa itu PELAJAR SINDROM silakan buka postingan saya yang berjudul Kelas baru, selamat tinggal XG. (numpang promo :D)

Baiklah sekarang saya akan memperkenalkan kelas saya, yaitu...
XI MIA1

Ya, XI MIA 1. Kelas XI MIA 1 adalah tempat belajar kami sekarang. Nama dari kelas kami yaitu M.C.O. Atau singkatan dari Mathematic SCience One. Entah siapa yang mencetuskan nama itu pertama kali, saya juga tidak tahu.

Menurut letaknya, kelas kami XI MIA 1 adalah kelas paling ngenes diantara kelas sebelas yang lain. Karena letaknya sangat terpencil, jauh dari keramaian. Tidak punya tetangga kelas sebelas. Tapi adanya kelas sepuluh. Itupun juga hanya satu kelas.

Jadi, setiap istirahat suasana didepan kelas bisa dibilang sepi. Beda dengan kelas sebelas yang lain. Yah, inilah derita kelas XI MIA 1. Rencananya dulu mau demo ke Pak Kepala Sekolah akibat kelas yang terpencil. Kami ingin pindah. Tapi, demo itu belum terealisasi sampai sekarang.

Padahal, kami sudah menyiapkan strategi yang baik dan benar untuk berdemo. Juga sudah menyiapkan teknis macam apa yang bisa dipakai ketika berdemo. Apa teriak teriak sambil naik genteng. Apa teriak teriak sambil nyanyi lagu Indonesia Raya. Apa teriak sambil bakar rambut. Apa demo sambil bawa alat musik seperti panci, wajan dan sebagainya. Apa demo sambil nyebur kolam.

Kita sudah memikirkan itu semua. Tapi, kenyataanya demo itu belum terlaksana.

Mungkin lama kelamaan, kita sudah bisa beradaptasi dengan kelas yang terpencil ini. Anggap saja kita sudah nyaman. Jadi, sekarang sudah tidak ada lagi masalah mengenai kelas yang terpencil. #ya. mungkin.

Lalu bagaimana pendapat anak anak mengenai kelas XI MIA ? Apa saja unek unek mereka tentang XI MIA 1 ? Oke, saya sudah bertanya kepada beberapa anak XI MIA. Pertanyaannya adalah "Bagaimana pendapat anda mengenai kelas XI MIA 1 ? 

Dan ini jawaban mereka.....

Putri Wahyu Nastiti

XI MIA 1

Putri adalah seorang yang ngakunya adalah orang (???). Katanya ia bercita cita menjadi violist hebat. Dia juga bercita cita menjadi dokter. Hatinya sedang bimbang memilih cita cita yang baik untuk dia. Jadi violist atau dokter. Dia sebenarnya tidak bisa diam (iya, katanya). Tapi kalau dia sama orang baru, dia benar benar diam. Putri juga senang bikin orang tertawa. (oh, jadi ada cita cita lain selain violist dan dokter, yaitu pelawak :D)

Putri mengatakan :
  • "Menurut gue, yang cowok di MIA 1 itu penurut sama cewek. Pasalnya waktu lomba yel yel mau aja rambutnya dikuncirin seperti cewek :D"
  • "Ada 1 orang yang agak gimana gitu di MIA 1. Mungkin dia alien kali. Masa ngomongnya panjang lebar kemana - mana. Gak bakal abis dengerinnya. Mana suaranya agak cempreng gitu" (yang jadi pertanyaan adalah siapa orang yang dimaksud itu ?? wah wah :D)
  • "Kebiasaan selfie telah merajalela di MIA 1, baik cewek maupun cowok. Pokoknya pada narsis semua kalau ada kamera didepannya"
  • "Kebiasaan gosip pun juga nggak kalah barsaing sama selfie. Dan kalau ada free day semua sudah siap siap bawa laptop. Terus yang cowok siap menata kursi buat PS-an bersama"
  • "Yang paling ngeselin XI MIA 1 itu super duper gak disiplin. Gara gara itu pernah sekelas dihukum jongkok keliling lapangan sampe sampe kaki gue pegel semua (>_<)"  ah masa ? :D
Dike Nur Anggraini

XI MIA 1

Dike adalah orang yang suka gosip. Kebiasaan gosipnya tidak kalah dengan yang lain. Gosip apapun dia tahu. Misalnya ketika saya digosipkan jadi Artis Papan Atas, dia juga tahu, huahaaha. Dia juga sering foto selfie. Dike orangnya woles. Kalau setia dalam hubungan, dia jagonya. #itu sih 'katanya'. Iya, katanya :D

Dike mengatakan :

"Menurut saya MIA 1 pertama kali masuk ya baik baik aja. Sempat sih MIA 1 kompak banget waktu mau lomba dies natalis. Sempat salut banget waktu lomba itu, soalnya saling bercanda ria, ketawa ketiwi. Seiring berjalannya waktu, suasana kelas agak berbeda. Pertamanya saya merasa sudah biasa. Saya anggap itu hal wajar karena masih adaptasi. Saya pun juga belum mengenal karakter mereka. Tapi ternyata lama kelamaan suasana kelas gaduh, terasa seperti tidak bisa menyatu. Ada yang pihak sana, ada yang pihak sini seperti deskriminasi teman. Saya juga intropeksi diri sih, apa memang saya yang belum bisa beradaptasi/menerima karakter mereka atau itu sudah karakter mereka. Saya terkadang sempat rindu dengan kebersamaan MIA 1 waktu lomba dies natalies. Kata kata yang masih teringat dan menyentuh itu dalam lirik yel yel MIA 1. 'Yang penting kami senang kami menang, kami ini hebat ya paling hebat'. Kalau keinget lirik itu saya sempat mikir kenapa kita sekarang tidak bisa seperti itu lagi. Jika kita seperti itu mungkin kita akan lebih kompak. Juga cerita dikelas ini akan indah. Semoga saja kita bisa kompak lagi. Amiin :))"

Kiki Dwi Rahmawati

XI MIA 1

Kiki adalah orang yang super cerewet. Suaranya itu cempreng membahana badai halilintar. Dia rajin, ambisius, tidak sabaran, ingin menang sendiri, selalu ingin menjadi yang terbaik. Paling seneng kalau ditraktir. Hobi shopping tapi jarang punya uang. Sering nyindir orang, menganggap dirinya ok (perfect). Tapi dibalik itu semua dia juga cengeng dan pemalu. Huahaha....

Kiki mengatakan :

"MIA 1 itu......tangis di dalam senyum. Mereka ??? Jujur saja aku bingung harus bagaimana mengatakan MIA 1. Bagaimana mereka, seperti apa mereka, sulit ku pahami. Kadang aku membenci diantara mereka. Ah, sudahlah intinya mereka sulit ku pahami."

Yudha Katon Wicaksono


Katon adalah orang yang baik hati, tidak sombong, rajin menabung. Tapi sayang, dia kurang tegas. Katon adalah satu - satunya laki laki di kelas yang nge-fans sama Agnes Pratiwi Agnes Monica. Dia bisa bermetamorfosis sama semua teman. Tingkahnya lucu, imut, gemesin, gak bikin garing. Dan dia limited edition. Hanya di MIA 1 !! Barang terbatas !! Harga terjangkau ! Diskon 50% ! Buruan !!! 
(????)

Katon mengatakan :

"Menurut saya anaknya pintar pintar. Tapi masih memiliki ego yang tinggi. Terlalu banyak aturan. kesan saya waktu latihan yel - yel bisa bersatu. Tapi setelah itu semakin banyak deskriminatif. Saya tidak bisa bebas di kelas ini. Setiap saya bertindak selalu ada kata kata yang membatasi saya untuk bertindak lebih. Selama di MIA 1, saya tidak bisa berekspresi. Lalu ada anak yang menganggap tindakan saya selalu negatif. Dan kadang dia bilang kalau saya munafik."

Ulfa Ayu Mustikajati

XI MIA 1

Dia adalah Ulfa. Namun dikelas dia jarang dipanggil Ulfa. Nama bekennya adalah "MAK". Saya tidak tahu asal usul kata "MAK" itu. Yang pasti, orang yang pertama kali memanggil dengan sebutan "MAK" itu adalah anaknya. Dan anaknya adalah.................

Ulfa mengatakan :

"Mereka tidak bisa mengerti keadaan kawannya."  (ini terlalu singkat keless -_-)

Yusfin Ridho Pratama


Ini dia KepSuk (Kepala Suku) atau ketua kelas XI MIA 1.
Yusfin adalah tipe cowok pendiam. Dibalik pendiamnya itu dia orangnya asik. Tapi dia pemarah, seperti tidak tahu urusan orang lain. Sok gak tahu, padahal orang lain sedang menginginkan kehadirannya. Tipe cowok yang sulit dimengerti, misterius, tapi cool sih. So, harus sabar ngadepin cowok seperti dia. ----> ini pendapat someone, bukan saya.

Yusfin mengatakan :

"Banyak perbedaan diantara kita. Tetapi itulah yang menyatukan kita semua menjadi keluarga."

Alifi Nila Cahyani Mutiara


Alifi adalah orang yang cerewet. Suka berkomentar sana sini.Dia pinter ngomong seperti sales. Dan masih banyak lagi deskripsi tentang dia. Saking banyaknya saya sulit mengungkapkan :D

Alifi mengatakan :

"Sesuatu yang tidak bisa diungkapkan hanya bisa dimengerti oleh orang yang benar benar tulus dan baik."
 
Lika Septi Prihardini

XI MIA 1

Lika adalah orang yang lumayan asik buat diajak ngobrol. Tapi jika ada orang yang sedang mengganggunya, dia tidak segan untuk berteriak dan menegur orang tersebut. Jadi jangan macam macam dengan orang yang satu ini. Haha.

Lika mengatakan :

"Menurut saya, tentang bagaimana menghadapi rintangan yang tidak enak dan mengubahnya menjadi sesuatu yang indah. Biarlah semua sesuatu yang semu berlalu dengan sendirinya mengembangkan kebersamaan yang indah diantara kita. Semoga lebih baik ke depan. Beloved kalian. Tetaplah berjuang kawan diatas semua rintangan ini !!!" 

---

Nah itu dia beberapa pendapat teman teman mengenai XI MIA 1. Dari beberapa pendapat diatas kelihatan sekali kalau di XI MIA 1 ada masalah. Walaupun ada juga yang merasa tidak memiliki konflik di MIA 1.

Apa sebenarnya masalah di kelas kami ? Menurut saya di XI MIA 1 baik - baik saja. Mungkin kalian belum bisa beradaptasi. Kita belajar di kelas ini baru 2 bulan kurang lebih. Tentu saja dalam waktu yang singkat ini, kita belum mengenal karakter mereka seperti apa. Itu hal wajar jika ada sedikit konflik diantara kita.

Pendapat saya mengenai XI MIA 1, anak anaknya beragam. Punya sifat dan karakter masing masing. Dan seharusnya perbedaan - perbedaan ini jangan dijadikan masalah. Kan kita tidak dilahirkan untuk  memiliki sifat sama ? Kan kita diberi karakter yang berbeda - beda.

Itu dia. Harusnya kita bisa bersatu di atas semua perbedaan itu. Nama kelas kita saja sebelas mia satu. Dan kita juga harus bisa menjadi satu. Kita memang beda. Beda pikiran, perasaan, karakter dan masih banyak lagi perbedaan kita.

Tapi apakah hanya karena berbeda, kalian akan menjadi musuh ? Apakah dengan perbedaan ini kalian harus saling membenci ? Dan apakah dengan perbedaan ini kalian saling mengolok olok satu sama lain ?

Kalian hanya butuh waktu. Waktu untuk mengenal. Waktu untuk memahami kepribadian teman kalian masing - masing. Ya, hanya butuh waktu.

Sudahlah. Nanti lama kelamaan kalian bisa bersatu. Lama kelamaan kalian akan terbiasa dengan suasana kelas ini. Seiring berjalannya waktu, kalian akan saling mengisi kekurangan dan kelebihan masing masing. Kalian akan saling membutuhkan satu sama lain. Kalian akan rindu momen kebersamaan di XI MIA 1. Saya yakin 50%. 

*ehmm..ehm..sok bijak :v

Oke, dan inilah beberapa foto anak anak XI MIA 1 !!!

XI MIA 1
setelah lomba yel yel

XI MIA 1
kebiasaan yang wajib dilakukan

XI MIA 1
groufie
XI MIA 1
waktu mau jalan santai



XI MIA 1
minggir...artis lewat

XI MIA 1
saat olahraga


Mungkin itu saja dulu yang bisa saya sampaikan mengenai kelas kami. Jika ada tutur kata yang kurang berkenan mohon dimaafkan. Haha.
Artis Papan Atas pamit !!

Wassalamu'alaikum Wr.Wb :)

Saturday, September 6, 2014

Mereka...

Mereka adalah orang yang sangat berarti bagi hidup kita
Mereka yang selalu bersama kita di segala sudut kehidupan
Mereka yang menganggap kita ada disaat orang lain menganggap tidak ada
Mereka yang tidak memandang harta ataupun martabat kita
Mereka yang membuat kita sederhana
Mereka yang rela mengorbankan waktunya demi kita
Mereka yang hadir sebagi tumpuan air mata kesedihan dan kebahagiaan
Mereka yang mengajarkan kita tentang kejujuran
Mereka yang mengisi hari hari kita penuh warna 
Mereka yang mau berbagi tawa dengan kita
Mereka yang selalu menghargai kelebihan atau kekurangan kita 
Mereka yang tidak peduli dengan kekurangan kita
Mereka yang menerima kita apa adanya bukan ada apanya
Mereka yang mengerti perasaan kita, tanpa kita harus mengucapkan
Mereka yang menuntun kita dalam kegelapan 
Mereka yang bisa diajak berdiskusi
Mereka yang lebih senang mengalah saat berselisih faham dengan kita
Mereka yang kehadirannya selalu kita tunggu
Mereka yang selalu kita rindukan
Mereka yang setia mendengarkan celotehan kita
Mereka yang membantu menyelesaikan setiap masalah yang kita hadapi
Mereka yang membela kita didepan orang lain
Mereka yang selalu mengingatkan saat kita berbuat salah
Mereka yang selalu mengajak kita dalam kebaikan
Mereka yang membuat kita menjadi lebih baik 
Mereka yang membuat kita nyaman bagaimanapun keadaan di sekitar kita
Mereka yang rela uang jajannya kita pinjam saat kita butuh
Mereka yang selalu peduli dengan keadaan kita
Mereka yang selalu bertanya bagaimana keadaan kita
Mereka yang rela membantu menyelesaikan PR kita
Mereka yang bisa dipercaya 
Mereka yang selalu simpati dan ber-empati kepada kita
Mereka yang tidak akan hilang dari fikiran kita
Mereka yang selalu mendukung kita dalam keadaan apapun
Mereka yang membuat kita seperti sekarang ini
Mereka yang membuat kita jadi diri kita sendiri 
Mereka yang sulit dicari karena proses yang panjang
Mereka yang istimewa
Mereka yang berbeda dari yang lain 
Mereka yang sulit didefinisikan
Mereka yang kita anggap matriks
Mereka adalah teka teki 

Mereka adalah TEMAN. Bukan TEMAN BIASA. Tapi MEREKA YANG BENAR - BENAR TEMAN


Bukan mereka yang hadir dalam sekejap di kehidupan kita
Bukan mereka yang datang dan pergi begitu saja 
Bukan mereka yang ada hanya saat mereka butuh
Bukan mereka yang dengan mudah melupakan kita
Bukan mereka yang mentertawakan saat kita terjatuh
Bukan mereka yang mempermalukan kita
Bukan mereka yang munafik
Bukan mereka yang hanya memanfaatkan kita
Bukan mereka yang menjerumuskan kita pada keburukan
Bukan mereka yang meninggalkan kita begitu saja saat mereka bosan
Bukan mereka yang menghindar dari masalah yang kita hadapi
Bukan mereka yang memandang dari harta ataupun martabat kita
Bukan mereka yang menganggap kita sebagai musuh
Bukan mereka yang membiarkan kita kedinginan
Bukan mereka yang membiarkan kita kepanasan
Bukan mereka yang memojokkan dan menurunkan mental kita
Bukan mereka yang membuat kita kecewa
Bukan mereka yang membiarkan kita terluka
Bukan mereka yang menghina
Bukan mereka yang mencaci
Bukan mereka yang egois


Ya, BUKAN MEREKA. Tapi MEREKA.

 

Mereka adalah TEMAN. Bukan TEMAN BIASA. Tapi MEREKA YANG BENAR - BENAR TEMAN




Tuesday, September 2, 2014

Rajin ???

Huh...hah...huh...hah...
PERHATIAN !! Ini bukannya kepedesan, tapi saya sedang sesak nafas karena tugas yang bertubi tubi dan menumpuk hingga sulit bernafas seperti sekarang.

Baiklah, sebelumnya ijinkan saya mengucap salam terlebih dahulu,

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Berjumpa dengan Artis Papan Atas dengan cerita yang sedikit ngawur, semoga anda terhibur dan semoga anda tidak kabur. Huahahhha.....

Seperti yang saya bilang tadi, sekarang saya benar benar mengalami masa masa kritis. Bagaimana tidak, tugas sekolah itu loh yang jumlahnya tidak bisa dihitung dengan akal sehat. Buanyaaaakkkk bangettt nget nget ngetttt. #ALAY -_-

Sampe sampe sulit bernafas seperti sekarang. Ya, benar. Tugas sekarang sedang merajalela. Tugas di kelas XI lebih banyak dari tugas di kelas X dulu. Ditambah lagi saya jurusan IPA. Dan sekarang kurikulumnya baru, yaitu kurikulum 2013. Aaaaaaa..........kepala ini benar benar mau meledak.

Saya sangat tidak setuju dengan kurikulum 2013 ini. Ada tambahan mata pelajaran. Jam belajarnya juga ditambah. Otomatis tugasnya juga semakin buanyaakkkkk. Dan harus rela pulang sore setiap hari. Oh no! -_-

Saya hanya bisa mengelus dada, sambil mengedipkan mata, sambil menganga melawan semua tugas tugas itu. Setiap saya melihat meja belajar yang penuh dengan tumpukan tugas, rasanya terharu sekali. Saya kepengen nangis. Saya ingin berteriak kepada dunia dan minta tolong kepada orang orang yang mendengar teriakan saya, untuk membantu menyelesaikan semua tugas yang tidak berperikemanusiaan itu. 

Tiap kali melihat tumpukan tugas, saya mencoba untuk istighfar. Tapi, walaupun saya sudah istighfar beribu  ribu kali tetap saja semua tugas itu tidak akan terselesaikan. Satu - satunya cara agar semua tugas itu hilang, yaitu dengan mengerjakannya.

Errrrr, kelihatannya saya terlalu ALAY. Ya, memang. Penyakit ALAY saya meningkat 99,99% akibat banyaknya tugas yang diberikan oleh bapak ibu guru.
Banyak sekali dampak negatif yang saya alami akibat tugas yang amat sangat banyak yang mendalam itu. Contohnya : jadwal syuting saya terganggu (baca saja : MENGKHAYAL), jadwal Meet n Greet dengan fans juga terganggu (baca : MENGKHAYAL lagi), jalan jalan ke luar negeri tertunda, syuting sinetron baru CHSP (Catatan Hati Seorang Pelajar) terhambat, dan masih banyak lagi. 

Ada lagi dampak negatif yang saya alami. Yaitu, blog ini jadi terlantar seperti anak tanpa ayah tanpa ibu. Kasihan sekali blog ini. Maafkan saya blog, setelah beribu - ribu detik lamanya saya baru sempat menjenguk kamu. Maaf. Sekali lagi maaf. #tuh kan alay saya kumat. 

Sebagai murid yang lemah tak berdaya, saya hanya bisa pasrah dan mengerjakan tugas (yang banyak ) itu sebisa saya. Saya berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan semua tugas itu. Yaitu dengan menyontek. Ya, penyakit menyontek saya dari dulu belum juga hilang. Dan saya tidak tahu sampai kapan  penyakit itu akan hilang dari tubuh saya. Huahahha.....

Saya sadar, sebenarnya tugas yang menumpuk itu akibat saya sendiri. Jika saya RAJIN mengerjakan tugas tugas itu pasti satu persatu akan selesai. Dan tidak akan menumpuk seperti ini. Tapi sayangnya, saya bukanlah anak yang RAJIN. Tapi anak yang (bisa dibilang) "pe-MALAS".

Ngomong - ngomong soal RAJIN, dulu waktu kelas X saya pernah baca sampul buku teman saya yang bertuliskan : "Orang yang rajin pasti akan sukses". Saya penasaran, apakah itu benar ?

Karena saya bukanlah orang yang rajin. Berarti kalau tidak rajin, saya tidak akan sukses. Apa itu benar ? Saya tidak percaya, karena saya mengira kalau orang sukses itu tergantung nasibnya, bukan karena dia RAJIN. Dan saya juga mengira, orang sukses itu orang yang beruntung atau istilahnya "bejo".

Dalam hati saya bertanya - tanya. Akhirnya saya tanya kepada teman dengan pertanyaan "apakah kalimat ini benar?". Dan dia menjawab "YA"

Saya coba tanya lagi kepada teman yang lain dengan pertanyaan yang sama. Tapi jawabannya juga sama. Satu persatu saya tanyai. Dan mereka menjawab dengan jawaban yang sama pula. "YA"

Okelah, akhirnya saya nyerah untuk bertanya kepada teman - teman. Saya bertanya pada diri sendiri. Saya terus memikirkan kata - kata tadi. Setelah berfikir sekian detik lamanya, akhirnya pertanyaan yang melekat pada otak ini hilang dalam sekejap. Saat itu saya sudah tidak memikirkan kalimat itu.

Sampai akhirnya, saat perjalanan pulang dari rumah si mbah lebaran beberapa waktu lalu, kata kata RAJIN muncul lagi di kepala. Dalam perjalanan kita sekeluarga ngbrol di dalam mobil. Mama saya mengatakan : "Wah, mbak Dewi (nama samaran) itu rajin sekali, tidak seperti mbak Agnes"

Waduh, kata kata itu mak jleb sekali, huahaha. #bercanda :D

Mbak Dewi (nama samaran) itu adalah anak dari kakaknya bapak saya. Memang benar, saya akui dia memang rajin. Beda sekali dengan saya. Dia rajin bantu - bantu pekerjaan rumah ataupun pekerjaan lainnya. Beda dengan saya yang bisanya cuma makan, tidur mulu.

Umurnya pun tidak jauh beda dengan saya. Dia lebih tua dua tahun dari saya. So, dia sudah lulus SMA.

Setelah mama mengatakan seperti itu, saya jadi teringat kata "RAJIN" di sampul buku itu. Akhirnya dalam perjalanan saya berfikir, bertanya tanya dalam hati, mencari kebenaran akan kalimat yang berbunyi "Orang yang Rajin Pasti Akan Sukses" itu.

Setelah sekian detik waktu saya habiskan untuk berfikir, akhirnya ditemukan penyelesaian akan kebenaran kalimat tersebut. Setelah menimbang, mengingat dan memutuskan, saya mengakui bahwa kalimat itu BENAR. 

Saya jadi percaya kalau orang yang rajin pasti sukses. Ya, saya percaya. Dulu saya pernah mengatakan kalau dalam diri seseorang harus ada ilmu dan kreatifitas. Tapi ternyata rajin juga dibutuhkan. Itu menurut pendapat saya. Entah pendapat orang lain seperti apa.

Contoh sederhananya kita ambil dari seorang penjahit. Yang dibutuhkan pertama kali adalah ilmu menjahit. Dia harus tahu terlebih dahulu dasar - dasar menjahit itu seperti apa. Setelah dia menguasai ilmunya, yang dibutuhkan selanjutnya adalah kreatifitas. Ya, dia harus bisa mengaplikasikan ilmunya untuk membuat suatu barang. Dia juga harus kreatif untuk mencari inovasi dari waktu ke waktu.

Jika dia ingin menjadi penjahit yang handal, harus jadi orang yang kreatif. Dia harus mencari ide ide yang baru dan unik agar usahanya diminati banyak orang. Dia harus berkembang. Jangan menerima keadaan apa adanya. Harus berusaha belajar hal hal yang baru. Atau selain menjahit, juga belajar pola dan desain. Nah, itulah kreatif.

Yang terakhir yaitu rajin. Setelah menguasi ilmu dan kreatifitas, selanjutnya dia harus rajin atau tekun dalam mengelola usaha tersebut. Dia harus mengelola usaha itu dengan sepenuh hati. Jangan setengah - setengah. Dan jangan mudah bosan dengan usaha tersebut. Jangan gonta ganti usaha. Pokoknya harus mengelola usaha tersebut dengan maksimal dan lakukan dengan ikhlas.

Rajin dan tekun itu sama apa beda? Saya tidak tahu :D

Jadi, rajin itu sangat diperlukan selain ilmu dan kreatifitas. Kita sebagai pelajar juga harus rajin dalam belajar. Kita harus bangun dari ke-MALAS-an menuju ke RAJIN. Tapi apakah saya bisa ? Tidak ada yang tidak mungkin sebenarnya. Jika kita mau dan berusaha kita pasti bisa. #cielahh :D

Namun yang jadi permasalahan adalah penyakit malas saya sudah akut. Dan apakah saya bisa menjadi anak yang rajin ? Memang semua hal tidak bisa dilakukan dengan cepat. Semua butuh proses. Mungkin saya harus memperbaiki diri mulai dari hal yang terkecil dulu.

Jika menjadi anak rajin, pasti kehidupan saya akan berubah 180 derajat. Saya tidak akan pernah menyontek pekerjaan teman, karena saya rajin mengerjakan tugas sendiri. Saya tidak akan pernah mendapat nilai jelek, karena saya rajin belajar. Saya tidak akan pernah telat, karena saya rajin berangkat sekolah pagi. Saya tidak akan punya jerawat, karena saya rajin merawat wajah setiap hari. Kamar tidak akan berantakan, karena saya rajin merapikan setiap hari. Lemari tidak akan seperti kapal pecah, karena saya rajin merapikan setiap waktu.

Itulah beberapa hal yang mungkin terjadi jika saya menjadi anak yang rajin. Masih banyak lagi yang lain. Kehidupan saya benar benar akan berubah jika saya menjadi rajin. Mungkin jika saya rajin, saya akan menjadi murid teladan. Huahahaha

Saya sering mengalami kegagalan dalam mencoba sesuatu, mungkin salah satu faktornya  karena saya tidak rajin. Saya merasa cepat bosan. Dan mencoba sesuatu yang baru lagi. Begitu seterusnya. Akhirnya waktu yang sangat panjang ini saya habiskan untuk mencoba hal hal yang baru. Dalam arti tidak tetap.

Kadang saat saya merasa malas, saya teringat orang - orang yang (maaf) mengalami cacat fisik. Walaupun dia cacat dalam fisik, tetapi dia tidak cacat dalam semangat. Dia berusaha  dan berusaha sampai akhirnya dia bisa. Banyak juga kalangan dari mereka yang memiliki prestasi yang cemerlang.

Juga saya teringat orang orang yang kurang dalam ekonomi, atau orang orang yang tidak punya ayah atau ibu (yatim piatu). Mereka juga semangat. Mereka bisa bangun dari keterpurukan. Itulah yang patut ditiru.

Sementara kita diciptakan ALLAH dengan sempurna dan juga tercukupi, apakah kita akan menggunakan waktu kita hanya untuk bermalas - malasan ?  Itu sangat disayangkan sekali. Harusnya gunakan waktu kita sebaik mungkin. Se-efisien mungkin. Ayolah kita bangkit dari keMALASan.

Sebenarnya sekarang ini saya sedang menasihati diri sendiri. Karena saya juga belum bisa menggunakan waktu sebaik mungkin. Saya masih bermalas - malasan. Saya masih sering menunda - nunda suatu pekerjaan.

Okelah, saya akan mencoba untuk menjadi anak yang rajin. Ya, jika saya bisa. INSYAALLAH.
Mulai dari sekarang saya harus memperbaiki diri. Ayo bangun dari kemalasan dan perbaiki diri.

Kesimpulannya rajin itu dibutuhkan selain ilmu dan kreatifitas. Itu menurut saya.

Baiklah sekian dari saya, jika ada tutur kata yang kurang berkenan mohon dimaaafkan. Karena saya hanyalah manusia yang amat sangat biasa, yang tidak luput dari kesalahan. Huahaha.

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

#salamArtisPapanAtas     

Sunday, July 27, 2014

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H

Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Maafkan semua kesalahan kami yang disengaja ataupun tidak disengaja. Yang menyakiti fisik ataupun batin. Kesalahan yang ringan, sedang ataupun yang berat.
Karena setiap manusia tidak luput dari yang namanya kesalahan. Dan hendaknya setiap manusia saling memaafkan.
Selamat Hari Raya Idul Fitri :)))

Agnes Pratiwi Puspanagari dan Keluarga

.udah hanya Itu.

*ucapan telat*

Tuesday, July 22, 2014

Kelas baru, selamat tinggal XG

Artis Papan Atas kembali !!!

Harusnya tulisan ini jadi seminggu yang lalu. Iya, HARUSNYA. Tapi berhubung syuting dimana - dimana, jadinya tertunda. wkakaka. #ngaco

Baiklah, hari Senin seminggu yang lalu tanggal 14 Juli 2014 adalah hari pertama masuk sekolah setelah 3 minggu liburan. Dan itu adalah hari yang saya benci. Karena harus melakukan aktivitas seperti biasa.

Bangun pagi ---> mandi pagi ---> berangkat sekolah ---> dan seterusnya...........

Yah itulah aktivitas pelajar. Harus bangun pagi walaupun mata masih merem, harus mandi pagi walaupun dinginnya serasa di kutub, harus pakai seragam sekolah walaupun lupa cara memakai seragam, harus berangkat dan pulang sekolah walaupun matahari meng-GOSONG-kan kulit lagi.

Yelahhh.......

Dan tentunya hari senin itu, saya sudah berada di kelas yang baru. Ya, saya sekarang sudah kelas XI. Tepatnya berada di kelas XI IPA 1. Dan pisah lagi deh sama temen - temen kelas X dulu. Ada sih dari kelas X dulu, sekelas sama saya lagi di kelas XI ini. Tapi cuma 4 orang. Dua cowok, dua cewek (termasuk saya).

Ya, perpisahan itu pasti ada. Karena setiap ada pertemuan ada juga perpisahan. Tapi walaupun berpisah, tidak boleh melupakan teman. Toh juga masih satu sekolah, ya kan ?

Kalau dulu awal pertama masuk SMA, berpisah sama temen SMP, rasanya pengen balik SMP lagi. Kalau ini sudah kelas XI, pisah sama temen kelas X, rasanya pengen balik lagi ke kelas X.

Itulah penyakit pelajar.  Saya menyebutnya PELAJAR SINDROM. *ngaks :v

Okelah walaupun pisah kelas, jangan sampai lupa sama teman - teman yang dulu. Teman - teman, jangan lupakan saya ya. Saya atas nama Artis Papan Atas, mengucapkan ucapan maaf yang sebesar - besarnya apabila di kelas X tepatnya di kelas XG, saya banyak melakukan kesalahan pada kalian. Baik itu kesalahan yang saya sengaja, tidak saya sengaja, ataupun kesalahan yang lain. hiks..hiks.. 

Maaf juga buat teman  teman yang bukunya menjadi korban kebiadaban tangan saya, alias saya coret - coret untuk tanda tangan. wkaka.

Bagi teman teman yang bukunya belum ada tanda tangannya, silahkan hubungi saya untuk meminta tanda tangan. Keburu nanti ngetop jadi artis, takutnya saya sudah gak sempet lagi tanda tangan.

Maaf juga buat teman - teman yang kupingnya terganggu akibat saya sering nyanyi di depan kelas. Maaf apabila suara saya membuat telinga kalian terluka *cielahhh. Saya sadar suara saya MERDU alias MERUSAK DUNIA. Saya sadar itu. Sampai - sampai bumi pun memuntahkan isinya, matahari jatuh ke bumi, bintang - bintang, meteor berjatuhan, manusia pun bagai kapas yang beterbangan akibat mendengar suara saya.

Saya sadar itu.......

Maaf buat teman - teman yang sering ngisi spidol, karena spidol habis akibat saya sering corat coret papan tulis dengan tulisan tulisan absurd saya. 

Maaf buat tembok yang lagi - lagi harus kotor akibat coretan coretan saya.

Maaf juga buat semut yang setia mendengarkan curhatan saya. Saya tahu, kamu pasti bosen mendengar curhatan - curhatan saya mengenai artis itu.

Tak lupa juga, ucapan maaf saya kepada wali kelas XG Ibu Sri Handajani yang setia menemani kami anak  anak XG. Walaupun kami sering berulah, tapi beliau masih menganggap kami sebagai muridnya. Makasih Bu.

Pokoknya, untuk semuanya yang ada di kelas XG entah itu barang nampak atau tidak nampak, benda mati ataupun benda hidup, saya minta maaf yang sebesar - besarnya tulus dari lubuk hati saya yang paliiiiiiingggg dalam.

Maaf,

Oke, balik lagi ke hari Senin. Hari senin itu harus berada di kelas yang baru, dengan suasana yang baru, dengan teman teman yang baru juga. Jadi harus beradaptasi lagi dengan keadaan yang seperti itu.

Jujur, sebenarnya saya kurang suka kalau beradaptasi dengan hal baru lagi. Tapi, inilah yang harus dilakukan.

Sebagaian dari mereka saya kenal, sebagian lagi kurang begitu kenal dan ada juga yang sama sekali saya tidak kenal namanya. Nama saja gak tau, apalagi orangnya. Halah, seiring berjalannya waktu nanti juga bakalan kenal dengan sendirinya.




"Ini kenapa ya, difikiran saya masih ada XG ?"

Ya udah, kalo gitu balik lagi ke XG. Pokoke XG gak ilang soko pikiranku (iyo, mungkin). Soko XG, aku intuk konco meneh. 

Kelas X adalah masa - masa peralihan dari SMP ke SMA. Kelas X adalah masa - masa pengenalan SMA. O,ternyata SMA ki koyok ngene to. 

Tapi mbesuk seiring berjalannya waktu, opo koe koe kabeh iki isek ileng aku ??

Trus opo aku mbesuk isek ileng kalian ??

Iyo, mudah - mudahan. Dan itu HARUS 

Karena seseorang dikenal bukan untuk dilupakan.

Dengan beranjaknya kita di kelas XI, apapun yang ada di XG gak boleh kita lupain. 

Halahhh, bahasaku kok koyok perpisahan ngene ya. Padahal yo isek sak sekolahan. Padahal yo ugung lulus. ckckckc

Anggap aja kata kata tadi seperti angin yang berlalu. Masuk di telinga kanan keluar telinga kiri. Masuk telinga kiri keluar lubang hidung. Anggap ae sebagai bullshit semata.

Apa saya terlalu melebih - lebihkan sesuatu ? YA. 
Apa saya terkesan ALAY ? YA.  
Atau saya sedang terjangkit PELAJAR SINDROM akut ? BISA JADI

Palingan penyakit PELAJAR SINDROM ini akan hilang begitu saja seiring berjalannya waktu. Seperti yang dulu - dulu. Ya, itu benar.

Baiklah ini beberapa penampakan mantan kelas saya. Kelas XG. Ini dia !

Bakal kangen sama tulisan ini
Bakal kangen juga sama ini

Bakal kangen sama tulisan yang ga pernah dibaca ini

Bakal kangen sama tralis besi yang melindungi kami dari ancaman bola futsal


Bakal kangen sama pot tanpa tanaman ini


Bakal kangen sama meja guru yang selalu berantakan



Bakal kangen sama tulisan ini. KRESEG.



Bakal kangen sama papan tulis ini




Bakal kangen sama si Mr. Spidol

Masih banyak barang barang lain yang bakal di kangenin. 

Dan ini adalah foto foto waktu makan bersama di kelas pada hari jumat kurang lebih sebulan yang lalu, yang saya jelasin pada postingan INI

Kelas dibersihin dulu

Penataan bangku

Bawa tumpeng

This is the 'tumpeng'

Tumpeng lagi


Poto sama artis :D

Poto selpi

Persiapan makan
Makan pun dimulai

Itulah secuil kenangan bersama XG. Masih banyak kenangan yang lain tapi bukan dalam bentuk foto atau sejenisnya. Semua kenangan itu sudah ada disini, dihati kita masing masing. *nunjuk hidung*

Apakah kenangan itu harus dalam bentuk foto ? Apakah kenangan itu harus didokumentasikan ? 

Engga kan ?

Yo wes lah, konco konco pokok ojo lali mbe aku ya. Nek petukan aku ojo sungkan sungkan nyeluk aku. 
Contone ngene :

"Hey, Artis Papan Atas !"

Mboh wi petukan aku ning kamar mandi, ning kantin, opo ning ndi ndi terserah. Ojo lali karo aku. *ngaks :v

Semoga kalian semua sukses di kelas yang baru. Amiiin.

Cukup semene ae.

Baiklah, sekian :)
XG : Together We Can !